Berita

ilustrasi/net

Publika

Tagline Melayani Setulus Hati BRI Cuma Kata-kata Kosong

MINGGU, 24 JANUARI 2016 | 23:18 WIB

TAGLINE "Melayani Dengan Setulus Hati” milik Bank BRI, saya kira adalah upaya untuk mewujudkan budaya kerja yang menjiwai seluruh karyawannya. Sayangnya, tagline ini menjadi kata-kata kosong saat saya bersama bapak mengurus surat warisan dana Taspen ibu saya yang baru sebulan lalu meninggal dunia.

Sampai saat ini Ibu saya tercatat sebagai nasabah dari Bank BRI Cabang Cikampek dengan Nomor Rekening 030201027634503 (an. Engkom Komariah). Tanggal 18 Desember lalu, Ibu saya meninggal karena kanker. Tanggal 21 Desember, saya mengurus hutang beliau di Bank BRI. Hutang beliau di bank diasuransikan, sehingga pemberitahuan ke bank adalah upaya untuk menutup hutangnya agar dibayar oleh pihak asuransi.

Dua hari kemudian, kami penuhi persyaratan itu, dan semua persoalan selesai. Semua SK Pensiun PNS dan Akta Tanah sebagai agunan dikembalikan oleh pihak bank. Dengan demikian, kami menganggap semua hutang lunas dan kami tinggal menerima dana Taspen yang selama empat bulan berturut-turut dikirim ke rekening Ibu secara penuh tanpa potong cicilan hutang dan bunga. Tetapi, pada bulan Januari ini, saat kami mengambil dana pensiun yang masuk ke rekening ibu, pihak bank masih "disunat" cicilan hutang dan bunga. Hutang dan bunga yang biasa kami bayar sebesar Rp. 2.800.000, total dana Taspen yang Ibu terima Rp. 3.800.000, jadi kami hanya menerima Rp. 1.000.000. Saya heran mengapa pihak bank masih memotong? Padahal, berkas agunan sudah kami cabut jauh-jauh hari.


Saat ditanya, alasan mereka adalah karena keterlambatan pembayaran dari pihak asuransi kepada bank. Pihak asuransi baru membayar hutang pada tanggal 6 Januari, sedangkan masalah hutang saya anggap telah selesai 23 Desember lalu. Sontak, Bapak saya merasa terpukul sekaligus kecewa pada pelayanan Bank BRI. Jika asuransi terlambat membayar klaim kepada bank, kenapa nasabah yang harus menanggung? Saat saya dan bapak mendapatkan kembali agunan dari pihak bank, maka secara logika sederhana, semua urusan saya dan pihak bank tentang hutang telah selesai. Kami sudah mohon klarifikasi di bagian pelayanan pelanggan, sayangnya kurang meyakinkan. Saya mohon klarifikasi mengenai mengapa bisa terjadi seperti hal ini. [***]

Penulis adalah warga Kotabaru, Karawang, Jawa Barat, Irwan Ali Nurdiansyah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya