Berita

Pertahanan

Pengikut Gafatar Harusnya Diajak Berdialog Bukan Main Dicap Sesat

SABTU, 23 JANUARI 2016 | 14:40 WIB | LAPORAN:

RMOL. Terlepas kontroversi kehadiran Gerakan fajar Nusantara (Gafatar), setidaknya para pengikut organisasi itu telah melakukan revolusi mental.

Demikian dikatakan wakil koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Puri Kencana Putri saat jadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Astaga Gafatar..." di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/1)

Para pengikut Gafatar memiliki kemandirian di bidang ekonomi dan pangan. Ini merupakan cara mereka bertahan hidup dalam menghadapi realitas di Indonesia

"Kelompok Gafatar ini menilai apa yang dilakukan pemerintah saat ini masih jauh sekali dari penyediaan akses kemandirian pangan dan ekonomi. Sehingga mereka mendorong kemandirian dalam hal ekonomi dan pangan. Itu realistis," jelasnya.

Puri menilai keyakinan mereka mencerminkan kegagalan negara dalam memberikan kehidupan yang layak bagi anggota organisasi.

"Mereka bermigrasi secara mandiri dengan uang mereka sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Mereka juga membeli properti di Kalimantan dengan luas 500 hektar untuk tempat tinggal mereka," ujarnya.

Lanjut Puri, jika melihat keyakinan yang ada di dalam diri para pengikut Gafatar, pemerintah seharusnya bisa melakukan pendekatan dengan cara dialog. Cara ini justru menurutnya dapat menekan pemikiran negatif yang telah mengilhami mereka untuk meninggalkan keluarga dan memilih bergabung dengan kelompok Gafatar.

"Pemerintah seharusnya membuka pintu dialog dengan Gafatar dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bukan langsung mencap mereka sesat ataupun ilegal," pungkasnya.[wid]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya