Berita

budi supriyanto/net

Hukum

KORUPSI DWP

KPK Cegah Politisi Golkar Ke Luar Negeri

JUMAT, 22 JANUARI 2016 | 17:58 WIB | LAPORAN:

Budi Supriyanto, anggota Komisi V dari Partai Golkar, dicegah ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat ini, Budi masih berstatus saksi untuk penyidikan kasus suap proyek Kementerian Pekerjaan Umum atas tersangka Damayanti Wisnu Putranti (anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan).

Selain Budi, Direktur PT Cahaya Mas Perkasa, So Kok Seng alias Aseng, juga dicegah bepergian keluar negeri oleh KPK.


"Pencekalan ini terhitung 20 Januari 2016 berlaku hingga 6 bulan ke depan," kata Plh Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriyati, dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/1).

Alasan KPK mencegah keduanya karena dikhawatirkan bisa membawa kabur barang bukti kasus ke luar negeri sehingga menyulitkan penyidikan.

KPK juga hari ini melakukan penggeladahan rumah Direktur PT Cahaya Mas Perkasa di jalan WR Supratman, Ambon. Selain itu, kantor PT Cahaya Mas Perkasa dan Gedung Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Ambon.

"Penggeledahan dilakukan karena penyidik menduga ada jejak-jejak tersangka dalam dokumen-dokumen yang masih harus didalami KPK," ucap Yuyuk.

Sedianya, Budi Supriyanto hari ini dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi, namun tidak hadir dengan alasan sakit. Yuyuk mengatakan, pihaknya segera kembali mengirim surat untuk memeriksa Budi Supriyanto.

"Kemungkinan pekan depan jadwal pemeriksaannya," terangnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya