Berita

jokowi/net

Pertahanan

Jokowi: Jangan Ada Lagi Egosentrisme Di Intelijen

KAMIS, 21 JANUARI 2016 | 17:55 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo mengemukakan, dalam pertemuan dirinya dengan pimpinan lembaga tinggi negara beberapa hari lalu, telah disampaikan bahwa pencegahan terorisme dipandang perlu dan sangat mendesak dan membutuhkan payung hukum yang lebih jelas, kuat dan komprehensif, sehingga aparat keamanan tidak ragu dalam bertindak di lapangan.

Memang, lanjut Jokowi, saat itu belum disepakati apakah nantinya dalam bentuk revisi undang-undang atau dalam bentuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) atau undang-undang baru. Hal inilah yang perlu dibicarakan lagi dengan DPR.

Sejalan dengan penyempurnaan peraturan perundang-undangan itu, Jokowi memerintahkan kepada Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN dan Kepala BNPT untuk memperkuat sinergi terutama di antara lembaga-lembaga intelijen.


"Jangan lagi ada egosentrisme, ada kompartementasi," kata Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas yang membahas masalah terorisme dan radikalisme, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/1).

Politisi PDIP ini menginginkan komunitas intelijen lebih meningkatkan kemampuan kontra teror, terutama dalam deteksi maupun cegah tangkal aksi teror.

"Harus fokus pada upaya melemahkan kekuatan terorisme mulai dari ideologi, mulai dari kepemimpinan, mulai dari jejaring organisasi dan pendanaan aksi terorisme," tuturnya.

Jokowi juga meminta pada Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, Kominfo, BNPT untuk lebih fokus dalam upaya kontra radikalisasi dalam masyarakat. Serta melanjutkan program deradikalisasi terhadap napi dan mantan napi terorisme.

"Deradikalisasi harus diikuti upaya pemantauan, pendampingan, kepada para mantan napi teroris setelah kembali ke masyarakat," tegas Kepala Negara.

Setelah itu, sambung Jokowi seperti dilansir dari laman setgab.go.id, akan dibicarakan langsung mengenai Prolegnas rancangan undang-undang (RUU) prioritas tahun 2016. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya