Berita

ferry mursyidan baldan/net

Seknas Jokowi Tagih Menteri Ferry Tuntaskan Konflik Agraria

RABU, 20 JANUARI 2016 | 16:51 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Konflik Agraria dan masalah tumpang tindih tanah merupakan masalah kompleks dan kronis. Masalah ini menyangkut hajat hidup orang banyak yang tidak dapat ditangani dengan cara-cara bisnis semata atau dengan cara popular dan picisan.

Demikian disampaikan Sekjen Seknas Jokowi, Osmar Tanjung. Menurut Osmar, jumlah lahan  yang menjadi ajang konflik hingga saat ini sekitar 1,2 juta hektar. Lahan ini terdiri dari perkebunan, infrastruktur, pertambangan, kehutanan, pesisir dan sumber daya alam lainnya.

"Presiden Jokowi sesuai dengan amanah Konstitusi dan Nawacita sangat berkomitmen untuk menyelesaikan konflik agraria dan melakukan pembenahan tumpang tindih tanah seperti disampaikan dalam pidatonya pada hari HAM," kata Sekjen Seknas Jokowi, Osmar Tanjung, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 20/1).


Karena itu, Osmar mendesak Menteri Agraria dan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Muurysidan Baldan, segera melakukan langkah-langkah yang progresif untuk menyelesaikan konflik agraria. Sebab sampai saat ini kita tidak punya informasi sama sekali apa, bagaimana dan berapa banyak konflik pertanahan ditangani dan diselesaikan oleh Menteri Agraria dan KaBPN.

"Jangan pakai cara-cara popular dan picisan dengan menampilkan Sales Promotion Girl (SPG) nunggu stand BPN di Mal malam hari untuk pengurusan sertifikat. Pokok masalah bukan masalah sertifikasi, tapi Rakyat tidak punya tanah, petani tidak punya lahan utk produksi dan seterusnya," ungkap Osmar.

BPN, lanjut Osmar, harus menginvetarisir kasus-kasus konflik pertanahan yang terjadi di seluruh Indonesia dan mempublikasi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai. Termasuk berapa banyak kasus yang sudah diselesaikan dan berapa yang sedang diproses sehingga masyarakat mengetahui dan yakin pemerintah Jokowi berpihak kepada rakyat.

"Kalau penanganan dan caranya ogah-ogahan jangan salahkan rakyat menduga-duga menterinya tidak mau melaksanakan Nawacita," demikian Osmar. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya