Partai Idaman mempertegas branding Islam dalam posisi kancah politik nasional. Selain itu, Partai Idaman juga memiliki jati diri ahlulsunna waljamaah atau kerap disebut Sunni.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Idaman, Rhoma Irama untuk memperkuat identitas partainya guna menyongsong keikutsertaan dalam Pemilu 2019 mendatang.
"Manifesto kita yang tercantum di dalam AD/ART Partai adalah menampilkan citra Islam yang
rahman lil'alamin, serta membangun Indonesia yang Pancasilais," ucap Rhoma dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, (20/1).
Pembentukan Partai Idaman dikatakannya untuk menciptakan tatanan sosial yang baik dan harmoni serta berkeadilan di atas masyarakat yang plural dan majemuk dengan berdasarkan pada UUD 1945, Pancasila, dan Islam.
Raja dangdut ini menguraikan, umat Islam adalah mayoritas penduduk bangsa Indonesia, dan terdepan dalam agenda merebut kemerdekaan dari penjajah. Namun dengan segala pengorbanan kala itu, nyata sekarang umat islam seperti termarjinalkan. Kekuataan ekonomi dikuasai bukan umat Islam. Nilai-nilai Islam semakin terpinggirkan.
"Democracy as majority. Kita seharusnya punya peran mengatur, mengayomi minoritas, bukan malah diatur oleh minoritas," tegas Rhoma.
Partai Idaman, lanjut Rhoma, coba menyajikan kembali kekuatan Islam di Indonesia yang pernah berjaya pada masa-masa perjuangan merebut kemerdekaan.
Salah satu hal yang memperkuat alasan bahwa Partai Idaman konsistensi sebagai partai Islam yakni persyaratan untuk masuknya harus beriman, bertaqwa dan ber
ukhuwah islamiyah.
[wid]
