Berita

Hukum

KPK Bawa Brimob Bersenjata Api, Fraksi PKS Berang

JUMAT, 15 JANUARI 2016 | 15:47 WIB | LAPORAN:

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI memprotes keras tindakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penggeledahan ruang kerja salah satu anggota fraksinya.

Pasalnya, KPK memboyong personel kepolisian dari satuan Brimob, yang berseragam tempur dan menenteng senjata laras panjang, saat menggeledah ruang kerja Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana, ruang 0342 lantai III Gedung Nusantara I, Senayan. Penggeledahan dipimpin penyidik KPK, AKBP HM Christian.

PKS menegaskan protes keras yang dilayangkan pihaknya bukan untuk menghalangi KPK melaksanakan tugas.


"Tidak ada niat kami untuk menghalangi tim penyidik KPK melaksanakan tugasnya," tegas politisi PKS, Nasir Djamil, kepada wartawan, di gedung DPR, Jumat (15/1).

Penggeledahan itu juga dipersoalkan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Namun, Nasir tegaskan, PKS tidak akan memprotes bila penyidik KPK tidak membawa 10 anggota polisi bersenjata api. Dia tegaskan tindakan tim penyidik KPK sangat tidak pantas dan melanggar standar prosedur operasional.

"Tidak ada ketentuan penyidik membawa anggota Brimob, berseragam tempur dan membawa senjata laras panjang. Kami jelas protes dan bukan menghalangi tugas KPK," tegas Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Alasan keamanan yang dipakai tim penyidik KPK sangat tidak relevan. Karena di gedung DPR sendiri sudah ada satuan Pengamanan Objek Vital (Pamovit) dan Pengamanan Dalam (Pamdal).

‎Bahkan ketika ditanya soal surat penggeledahan ruang Yudi, lanjut Nasir, penyidik tidak bisa menunjukkannya. Penyidik KPK hanya berbekal surat penggeledahan ruang anggota PDIP, Damayanti Wisnu Putranti.

"Surat penggeledahan yang disodorkan fokus pada Damayanti dan kawan-kawan. Dan kawan-kawan ini tidak jelas dan dipakai dasar penggeledahan ruang Yudi," ujar Nasir lagi.

Nasir menilai penggeledahan ruang kerja DPR ala penggerebekan sarang teroris ini menunjukkan proses penegakan hukum yang bias.

"Ini merendahkan anggota DPR. DPR bukan sarang teroris," tegas Nasir. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya