Berita

jusuf kalla/net

JK Harus Ingat, Ketimpangan Terjadi Karena Kolusi Pengusaha Dan Penguasa

KAMIS, 14 JANUARI 2016 | 11:46 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Ketimpangan di Indonesia terjadi karena kolusi dan nepotisme atau perselingkungan antara penguasa dan pengusahan.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Aufklarung Institue, Dahroni Agung Prasetyo, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Kamis, 14/1).

Pernyatan Agung ini terkait dengan orasi JK dalam Dies Natalis ke-18 Universitas Paramadina, Jakarta, (Rabu, 12/11). JK waswas tingginya ketimpangan ekonomi nasional bisa berujung kerusuhan besar seperti yang terjadi pada fenomena Arab Spring.


Kata JK, kerusuhan di Timur Tengah bermula dari ketimpangan. Arab Spring dimulai karena gini ratio (derajat ketimpangan) 0,45, dan gini rasio Indonesia saat ini antara 0,41 sampai dengan 0,43. JK pun mengutip laporan Bank Dunia yang berjudul Indonesia's Rising Divide” yang didapat dari survei pada 2014.

Dalam data itu terlibat, selama satu dekade terakhir sebanyak 20 persen penduduk terkaya Indonesia menikmati pertumbuhan ekonomi yang sangat besar. Bahkan, 1 persen kelompok orang terkaya menguasai 50,3 persen kekayaan, dan 10 persen terkaya menguasai 77 persen kekayaan di Indonesia.

"Hal terpenting kini, apa yang dilakukan JK untuk mengatasi persoalan ini. Lebih-lebih, dalam kasus Indonesia, ketimpangan terjadi karena kolusi dan nepotisme atau perselingkungan antara penguasa dan pengusaha," ungkap Agung. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya