Berita

rizal ramli/net

Inilah Konspirasi Hati Rizal Ramli

KAMIS, 14 JANUARI 2016 | 01:22 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Rizal Ramli mendengarkan dengan seksama pernyataan tamu-tamu yang memenuhi ruang utama kediaman dinasnya di Jalan Widya Chandra V/24, Jakarta, Rabu malam (13/1).

Tamu-tamunya kali ini berasal dari berbagai kalangan, ada wakil rakyat, aktivis, cendekia, hingga budayawan dan seniman. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan kepada sang tuan rumah.

Ada yang bertanya, misalnya, apakah manuver Rajawali kepret yang belakangan menjadi trade mark dirinya adalah bagian dari  perintah khusus Presiden Joko Widodo?


Ada juga yang bertanya apakah dirinya punya persoalan pribadi dengan figur tertentu di tubuh Kabinet Kerja.

Hal lain yang disampaikan tamu-tamunya adalah dukungan terhadap keberanian dan ketegasan Rizal Ramli, serta yang paling utama, konsistensinya membela kepentingan publik.

Beberapa tamu menyampaikan keprihatinan terhadap prilaku anggota Kabinet Kerja yang tampak jelas membela kepentingan yang lebih sempit.

Di sisi lain mereka memuji Rizal Ramli karena tanpa ragu-ragu melemparkan wacana PengPeng merujuk pada penguasa yang mempergunakan jabatan untuk kepentingan bisnis miliknya maupun keluarga dan kelompoknya.

Seorang anggota DPRD mempertanyakan manuver Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kasus Freeport, pungutan liar dana ketahanan energi, dan Blok Masela, yang lebih tampak sebagai manuver pribadi yang membahayakan posisi Presiden Jokowi.

Rizal Ramli duduk diapit sejarawan Asvi Marwan Adam dan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid. Di antara tamunya tampak antara lain Effendi Gazali, anggota DPD Nono Sampono, pengamat politik Hendri Satrio, dan pengamat hukum Margarito Kamis, juga aktivis M. Hatta Taliwang.

Adapun Kordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menjadi moderator yang mengatur alur pembicaraan.

Deretan meja di depan tamu-tamu Rizal Ramli dipenuhi penganan ringan dan buah-buahan. Pertemuan berlangsung santai, beberapa tamu memakai batik berlengan panjang dengan sepatu mengkilap, ada juga yang mengenakan kaos dan sendal. Tak jarang tawa pecah memenuhi ruangan menyahut lelucon yang dilemparkan ke udara.

Mengawali jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tamunya, Rizal Ramli mengatakan bahwa kejahatan orang-orang yang berkuasa hanya dapat dihadapi dengan konspirasi hati yang berpihak pada rakyat.

"Tidak selalu kita bertemu. Tetapi dari apa yang saya dengarkan tadi, saya yakin hati kita sama, perasaan kita sama, sama-sama untuk rakyat. Inilah konspirasi hati," ujarnya.

Rizal Ramli mengatakan, menjadi bagian dari pemerintah bukan hal yang mudah karena tetap harus berhadapan dengan berbagai persoalan. Menurutnya persoalan paling berat karena harus berhadapan dengan sesama anggota kabinet yang punya orientasi berbeda dan berseberangan dengan orientasi kerakyatan presiden.

Rizal Ramli juga mengatakan dirinya yakin bahwa kelompok di lingkaran kekuasaan yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan kelompok pada akhirnya akan dapat dikalahkan.

"Mereka biasa main uang, termasuk untuk menutupi informasi dan kebenaran. Sementara uang hanya bisa dikalahkan oleh uang yang lebih besar. Tapi saya yakin mereka bisa dikalahkan dengan konsistensi memperjuangan yang benar dan militansi," demikian Rizal Ramli menutup teori konspirasi hati. [guh]  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya