Berita

neta s pane/net

Pertahanan

Kapolri Harus Waspadai Potensi Rusuh Lagi Di Ternate

SELASA, 12 JANUARI 2016 | 09:30 WIB | LAPORAN:

Indonesia Police Watch (IPW) mengingat Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk mencermati situasi di Kota Ternate, Maluku Utara pasca tewasnya dua warga akibat ditembak peluru tajam saat polisi membubarkan bentrokan antara dua kelompok pemuda.

"Kondisi Ternate saat ini berpotensi menjadi kerusuhan dan kekacauan besar, jika Jakarta tidak segera menyikapinya. Apalagi dalam penanganan bentrokan itu polisi cenderung melanggar Standar Operasional Prosedur," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/1).

IPW, kata Neta, melihat kemarahan terhadap aparat kepolisian di Ternate tidak hanya muncul dari masyarakat, tapi juga dari kalangan TNI yang merasa tersinggung atas sikap dan pernyataan Kapolres Ternate AKBP Kamal Bachtiar.

Sikap tersinggung jajaran TNI ini terungkap saat Danrem 152 Babullah Ternate Kolonel Inf Syafrial melakukan jumpa pers, Senin (11/1) kemarin. Saat itu Danrem terang-terangan tidak terima dengan pernyataan Kapolres tentang tertembaknya sejumlah warga, yang seolah menuding TNI sebagai pelakunya.

Sementara warga Ternate hingga Senin masih memblokir jalanan sebagai sikap protes dan menuntut agar kasus penembakan yang menyebabkan dua warga tewas dan tiga lainnya luka segera diungkap dan pelakunya diproses secara hukum.

"Jika situasi Ternate ini tidak segera diantisipasi dikhawatirkan akan terjadi konflik dan bentrokan yang lebih besar, baik antar warga dengan polisi maupun polisi dengan TNI," kata Neta.

Dia menegaskan jika bentrokan kembali terjadi maka Kapolri harus segera mencopot Kapolres Ternate maupun Kapolda Maluku Utara. IPW juga mendesak agar Komnas HAM dan Propam Polri menurunkan tim untuk mengusut kasus tertembaknya sejumlah warga di Ternate.

Penembakan itu terjadi saat aparat kepolisian membubarkan bentrokan antar dua kelompok pemuda di Jalan Baru Toboko Pantai, Ternate pada 10 Januari 2016 kemarin.

Komisi III DPR menurut Neta perlu juga mendesak Kapolri segera mencermati situasi di Ternate agar konflik yang lebih besar tidak terjadi.

"Selain itu pelaku penembakan terhadap warga diusut tuntas, dan kesalahan SOP oleh polisi dalam menangani bentrokan itu diproses Mabes Polri," tegasnya.[wid]


Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya