Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Angkutan Umum Sangat Terbatas

Infrastruktur Perlu Dibenahi, Transportasi Diperbaiki
SELASA, 05 JANUARI 2016 | 11:35 WIB

Di hari peringatan 11 tahun musibah Tsunami, wartawan Rakyat Merdeka, Ratna Susilowati, berada di Banda Aceh. Berikut ini catatan ringannya.

Angkutan umum yang menarik perhatian saya selama di Aceh adalah bentor atau becak motor. Kabarnya, ada labi-labi, semacam angkot dengan jendela dan pintu terbuka. Tapi, empat hari di sana, saya hanya sekali melihatnya di sekitaran pasar. Mereka menawarkan jasa labi-labi ke tujuan tertentu. Juga bisa dicarter beberapa jam.

Bis umum atau kereta api, tidak ada di Aceh. Bis yang seliweran di jalan, kebanyakan carteran dan mengangkut rombongan turis. Sejenis Damri, kabarnya, dulu pernah ada. Entah sekarang.


Bentor di Aceh, tempat duduk penumpangnya, berada di sisi kiri pemotornya. Ini seperti becak yang dikaitkan ke motor. Butuh kepiawaian khusus untuk mengemudikan ini. Kalau tidak mampu meliuk-liuk dan menakar ukuran lebar jalan, bisa-bisa becaknya keserempet kanan-kiri. Jarak sekitar 5 kilometer, ongkosnya 20-an ribu.

Saya mencoba menjajal bentor saat mencari minimarket untuk membeli keperluan pribadi. Pengemudinya, Pak Sumarno, perantau dari Tulung Agung Jawa Timur. Sudah 20 tahun tinggal di sana dan istrinya asli orang Aceh. Bahasa jawanya masih kental. Sambil mengemudikan bentor, Pak Marno bercerita kisah tragis keluarga istrinya, yang hilang akibat Tsunami di Lhoknga. Jumlahnya? 67 orang. Betapa menyedihkan.

Dulu, labi-labi termasuk angkutan favorit di Aceh. Tapi makin lama orang-orang beralih ke sepeda motor. Mungkin dianggap lebih cepat dan bebas macet. Populasi motor di Banda Aceh memang amat banyak. Mendominasi jalanan, dan lahan-lahan parkir.

Sistem transportasi publik di Aceh kelihatannya belum dibangun serius. Pemerintah setempat, masih melakukan penataan. Sebulan terakhir ini, mereka menjaring survei dan pengumpulan data untuk mengetahui riwayat perjalanan harian masyarakat. Pemerintah setempat membutuhkan banyak data mengenai traffic system dan jenis angkutannya. Semoga ini lekas selesai. Di manapun, transportasi massal adalah salah satu tulang punggung pengembangan wilayah.

Selain transportasi dan infrastruktur, yang tak kalah penting adalah meng-upgrade sikap masyarakat Aceh saat menghadapi para turis. Tuan rumah yang ramah tentu akan membuat turis-turis makin betah.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya