Berita

Moechgiyarto/rmol jabar

Dunia

Kota Bandung Paling Rawan Kejahatan Di Jabar

KAMIS, 31 DESEMBER 2015 | 09:53 WIB

Tiga daerah di Jawa Barat memiliki tingkat kerawanan kriminalitas tertinggi sepanjang tahun 2015. Tingkat kasus kriminalitas ini terdiri beragam jenis kejahatan, di antaranya kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan berimplikasi kontijensi, dan kejahatan perairan.

Tiga daerah yang miliki tingkat kriminalitas tertinggi itu adalah Kota Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung. Kota Bandung berada di peringkat paling atas.

"Tingkat kriminalitas tertinggi pada 2015 berada di wilayah hukum Polrestabes Bandung berjumlah 4.016 kasus, kedua Polres Bogor berjumlah 3.621 kasus dan ketiga Polres Bandung sebanyak 2.224 kasus," ungkap Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Moechgiyarto di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta 748, seperti dilansir dari RMOLJabar.Com.


Menurutnya, banyaknya kasus kriminalitas di wilayah Jabar, terutama di tiga daerah itu, bukan berarti pihak Polres tak melakukan pencegahan atau ada pembiaran.

"Kita juga ada keterbatasan. Terpenting adalah polisi proaktif menangani perkara. Kalau ada kasus pidana ya diproses. Kalau aktif, ya banyak kasus kejahatan banyak terungkap," ujarnya.

Kepada tiga wilayah yang tingkat kriminalnya tinggi, Moechgiyarto mendorong agar lebih maksimal bertugas demi terciptanya suasana aman. Kapolda juga meminta kepada 22 Polres dan Polrestabes untuk meningkatkan patroli, mengaktifkan pos mobile serta menggiatkan fungsi intelijen.

"Supaya enggak terjadi gangguan kamtibmas, harus kuat-kuatan. Semakin petugas kuat, ya penjahat berkurang. Kalau petugas lemah, penjahat tumbuh dan senang," kata jenderal berbintang dua ini.

Secara keseluruhan sepanjang 2015, tindak pidana yang terjadi dan ditangani Polda Jabar serta seluruh jajaran satuan wilayah alami penurunan 67 perkara atau 0,26 persen. Pada tahun 2014 tercatat sebanyak 25.722 perkara menjadi 25.705 perkara pada tahun 2015.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya