Berita

net

Pertahanan

Tuntutan Din Minimi Dinilai Logis

SELASA, 29 DESEMBER 2015 | 21:55 WIB | LAPORAN:

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menegaskan tuntutan dari kelompok bersenjata Aceh pimpinan Nurdin bin Ismail alias Din Minimi realistis dan bisa diakomodir pemerintah.

"Tuntutan yang mereka minta logis dan pemerintah bisa mengakomodir. Saya sudah pelajari dan saya konsultasikan ke Presiden, Kemenkum HAM, Kementerian Sosial, Komnas HAM, dan DPR RI. Pemerintah bisa memfasiitasi reintergrasi," jelasnya dalam jumpa Pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (29/12).

Sementara, menanggapi kelompok bersenjata di Papua, Sutiyoso mengaku akan tetap melakukan pendekatan secara lembut atau soft approach. Menurutnya, pendekatan tersebut lebih bersifat kekeluargaan namun juga bukan jalan satu-satunya yang ditempuh pemerintah untuk meminimalisir keberadaan kelompok bersenjata di Indonesia.

"(Soft approach) itu kebijakan pemerintah, Itu bukan jalan satu-satunya kalau tidak mau ada cara lain, sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Kita ingin masyarakat punya rasa aman," tutup Sutiyoso.

Diketahui, setelah bersedia turun gunung dan menyerahkan diri, kelompok Din Minimi mengajukan tuntutan yang harus dipenuhi pemerintah. Yakni pemberian amnesti kepada sebanyak 120 orang anggotanya dan 30 orang yang sudah ditahan oleh polisi, santunan bagi yatim piatu dan janda korban konflik Aceh, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi turun ke daerah-daerah tingkat II, dan meminta adanya tim pengawas independen dalam pelaksanaan pilkada di Aceh. [wah]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya