Berita

as hikam

Pengpeng Harus Ditendang Dari Kabinet, Saran Menko RR Didukung

SELASA, 29 DESEMBER 2015 | 04:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Beberapa menteri dianggap masih belum mampu mengerek kinerja Pemerintah dan/atau belum mampu menciptakan sinergi yang baik dengan sang Presiden. Karena itu, Presiden Joko Widodo disarankan untuk mengkocok ulang kabinet.

Menurut pengamat politik senior AS Hikam urgensi bagi Pemerintahan Jokowi untuk memiliki squad yang peng-pengan tak dapat dipungkiri.

"Mereka ini dianggap bukan saja benar-benar kapabel dan profesional, tetapi juga memiliki loyalitasnya tinggi terhadap beliau, bukan terhadap parpol. Inilah yang saya sebut dengan para pejabat atau menteri yang handal dan hebat, atau yang dalam istilah orang Jawa disebut 'peng-pengan," jelas Hikam (Senin, 28/12).

Dengan lain perkataan, dia menegaskan, Presiden Jokowi harus melakukan proses perubahan dalam squad Kabinet Kerja dengan menambah jumlah personel yang "peng-pengan" dan mengurangi yang "peng-peng" doang.

Karena berbagai rencana strategis dalam bidang-bidang yang menjadi fokus platform politik Pemerintahan Jokowi tak mungkin diwujudkan jika kabinet kerja masih seperti sekarang: squad yang chemistry dan sinerginya lemah.

"Tantangan-tantangan di bidang-bidang ekonomi, energi, pangan, sistem transportasi, dan sumber daya alam masih sangat besar," katanya mengingatkan.

Belum lagi dengan permasalahan penanggulangan korupsi dan keamanan serta ketertiban umum. Sedangkan masa efektif pemerintahan Jokowi yang pertama paling-paling hanya sampai 2017 karena setelah itu semua akan mulai bersiap untuk Pileg dan Pipres pada 2019.

"PJ hanya punya satu pilihan: menambah menteri-menteri Kabinet Kerja yang benar-benar 'peng-pengan', dan menghapus atau mengurangi mereka yang 'peng-peng' doang," tandas Menristek era Pemerintahan Abdurrahman Wahid ini.

Kemarin, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut ada tiga kriteria yang harus dimiliki menteri yang akan membantu Presiden Jokowi. Pertama, harus memahami Trisakti dan Nawacita. Kedua, harus memiliki keterampilan dalam memimpin. Akan lebih bagus apabila menteri memiliki kompetensi dan kemampuan teknis.

Ketiga, harus memiliki integritas. Karena itu dia menegaskan, tidak boleh ada menteri yang merangkap antara pengusaha dan penguasa atau pengpeng. "Itu (penguasa merangkap pengusaha) merusak Indonesia," tegas Rizal. [zul]

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya