Berita

yusril

Seperti Biasa, Jokowi Diyakini Juga Akan Batalkan Upeti BBM

SENIN, 28 DESEMBER 2015 | 04:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pungutan dana ketahanan energi yang ditarik dari setiap pembelian bahan bakar minyak (BBM) mengundang polemik di tengah masyarakat. Bahkan penolakan terhadap pungutan Rp 200 per liter untuk Premium dan Rp 300 per liter untuk Solar tersebut disampaikan banyak kalangan.

Karena sudah menyulut kontroversi, Presiden Joko Widodo dinilai akan turun tangan. Dia akan membatalkan kebijakan yang disampaikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said dalam jumpa pers pada Rabu lalu.

"Nampaknya akan begitu, setelah ada kontroversi," kata pakar hukum Prof. Yusril Ihza Mahendra lewat akun Twitter-nya kemarin. (Baca: Yusril: Kutip Upeti BBM, Pemerintah Langgar Undang Undang)


Mantan Sekretaris Negara ini menyatakan demikian menjawab pertanyaan budayawan yang juga dalang, Sudjiwo Tedjo.

"Krn menurut sampeyan @Yusrilihza_Mhd pungutan BBM melanggar UU, apakah pungutan ini segera dibatalkan oleh Presiden spt Pelarangan Go-Jek?" tanya Tedjo kepada Yusril.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melarang layanan transportasi berbasis aplikasi Internet seperti Uber Taksi, Go-Jek, Go-Box, Grab Taksi, Grab Car, Blu-Jek serta Lady-Jek dan sejenisnya.

Alasannya, melanggar UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan, Peraturan Pemerintah 74/2014 tentang Angkutan Jalan, Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 35/2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum dan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 69/1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang.

Setelah kebijakan Menteri Jonan menuai penolakan, Presiden Jokowi langsung bereaksi. Menurutnya, pemesanan ojek dan transportasi umum lain berbasis aplikasi hadir karena kebutuhan masyarakat.

"Gojek itu hadir juga karena kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, jangan karena adanya sebuah aturan malah ada yang dirugikan, ada yang menderita," tegasnya.

Demikian pula terkait rencana pembelian helikopter buatan Italia-Inggris  Agusta Westland (AW) 101 yang akan digunakan sebagai pesawat kepresidenan dan tamu Very Very Important Person (VVIP).

Setelah ditolak masyarakat, Jokowi akhirnya membatalkan. Padahal Menko Polhukam Luhut Pandjaitan saat itu sudah menegaskan pembelian heli tersebut penting untuk keselamatan Presiden Jokowi.

Karena alat angkut Presiden yang dimiliki TNI AU saat ini usianya sudah tua-tua. Kalau dipaksakan digunakan blusukan oleh Presiden, terkhawatirkan terjadi masalah. Maka, diputuskan membeli helikopter baru.

"Memang pesawat-pesawat alat angkut untuk Presiden itu harus diberikan yang paling aman. Umur angkutan (yang ada sekarang) itu, misalnya untuk Hercules C130 Presiden itu, waktu saya masih pangkat kapten tahun 1978. Masak mau dipakai terus. Sama juga helikopter, umurnya sudah 30-an tahun juga," terang Luhut di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/11). [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya