Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

Insiden Kapal Tenggelam Ironi Visi Indonesia Poros Maritim Dunia

MINGGU, 27 DESEMBER 2015 | 22:18 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo diminta untuk melakukan evaluasi besar proyek pembangunan maritim Indonesia. Pembangunan maritim mestinya dilakukan bukan hanya fokus terhadap infrastruktur dan nelayan, melainkan juga keselamatan pengguna angkutan laut.

Permintaan tersebut disampaikan Sekjen Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Ahlan Zulfakhri saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta (Minggu, 27/12).

Kasus tenggelamnya kapal motor penumpang Marina Baru yang bertolak dari Pelabuhan Kolaka Sulawesi Utara menuju pelabuhan Siwa Sulawesi Selatan berpenumpang 118 orang beberapa hari lalu, menurut Ahlan, merupakan tragedi ironi di tengah visi besar Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Basarnas menginformasikan, setelah tujuh hari pencarian, penumpang korban kecelakaan KM Marina Baru yang berhasil ditemukan sebanyak 40 orang dalam keadaan selamat dan 66 orang sudah meninggal.

Kecelakaan KM Marina Baru, kata dia, menambah daftar kelam kecelakaan di laut. Pada minggu kedua Desember 2015, KM Samudera Jaya I tenggelam di perairan Ketapang. Sebelumnya, KM Wihan Sejahtera tenggelam dan menyebkan 97 orang meninggal.

"Presiden harus melakukan evaluasi besar. Presiden seharusnya memasukan kejadian kapal tenggelam sebagai prioritas utama penyelesaian permasalahan maritim yang harus dituntaskan segera. Ini penting dilakukan karena berhubungan dengan nyawa. Langkah taktis seharusnya dapat dilakukan presiden," kata Ahlan.

Menurut Ahlan, tengelamnya kapal menjadi catatan buruk bagi kemaritiman Indonesia di mata dunia dan seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Dari data yang dihimpun Ahlan, rata-rata kapal tenggelam karena permasalahan teknis seperti kelebihan muatan dan bocornya kamar mesin.

Sebenarnya, kata dia, untuk mengurus keselamatan di laut, negara-negara di dunia menggelar pertemuan rutin khusus yang kemudian dikenal dengan konfrensi untuk SOLAS (Safety Of Life at Sea) yang dilaksanakan oleh International Maritime Organization (IMO). Makanya, dia berharap kecelakaan di laut dapat diminimalisir.

"Ini soal pertaruhan nama Indonesia di mata kemaritiman dunia. Kalau masih terjadi visi Indonesia sebagai poros maritim dunia harus kembali dipertimbangkan," demikian Ahlan.[dem]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya