Berita

Nusantara

Abu Erupsi Bromo Bisa Berbentuk Wayang Dan Payung

JUMAT, 25 DESEMBER 2015 | 19:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Gunung Bromo di Jawa Timur, masih terus mengeluarkan Erupsi. Akibatnya, kunjungan wisatawan diprediksi akan mengalami penurunan secara drastis, bahkan hingga 80 persen. Namun di tengah, erupsi justru disitulah muncul keindahan Gunung Bromo saat mengeluarkan abunya tersebut.

"Kami minta semua pihak jangan menakut-nakuti kondisi erupsi Bromo. Dampaknya, semua orang takut ke sini. Padahal justru asap erupsi saat ini yang ada di atas Gunung Bromo adalah yang terbaik di dunia dan indah sekali," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin kepada wartawan, Jumat (25/12).

Dengan kondisi tersebut, dia mengaku sedih dengan pemberitaan yang berlebihan terhadap siklus lima tahunan yang terjadi di Gunung Bromo. Padahal, jika diteliti lebih jauh, erupsi asap yang ada di Bromo mengalahkan erupsi di Jepang dan Vietnam.


"Kondisi erupsi terbaik di pagi hari, bisa berbentuk seperti wayang, payung. Seharusnya wisatawan bisa ke sini. Ada batasan yang kami siapkan untuk keamanan. Padahal seharusnya kami mendapatkan banyak pemasukan di libur Natal dan Tahun Baru. Namun kami sangat melorot saat ini karena pemberitaan berlebih karena erupsi,” ujarnya.

Untuk itu, Digdoyo meminta kepada semua pihak untuk sama-sama mendukung dan memastikan bahwa mengunjungi Bromo adalah aman, indah sehingga tidak kalah dengan gunung di luar negeri seperti di Rusia.

"Semua pihak harus ikut mensosialisasikan bahwa kondisi Bromo aman, sehingga pengunjung bisa bawa masker dan payung. Bawa keluarga juga aman, bahkan menjadi bagian dari pendidikan yang baik. Erupsi ini siklus lima tahunan, kami masyarakat disini ingin semua stabil dan tidak perlu terganggu," ujar sesepuh penduduk di Gunung Bromo ini.

Dia menyebut, ada 10 hotel yang berada di dekat Gunung Bromo. Total semua kamar ada 150 kamar, dan banyak sekali kamar yang mengalami pembatalan mendadak karena berita, kabar dan kejadian Erupsi yang dinilainya berlebihan.

"Penurunan hunia hotel mencapai 80 persen pengunjung. Semua pembatalan mendadak, dari 10 Hotel yang ada, banyak yang memutus hubungan kerja dengan pegawai kontraknya karena sepinya pengunjung," tutupnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya