Berita

net

Nusantara

FPI Dan KNPI Sejalan Soal Pluralitas

RABU, 23 DESEMBER 2015 | 19:55 WIB | LAPORAN:

Front Pembela Islam (FPI) memastikan selalu mengedepankan pluralitas dan menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.

Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin mengakui memang FPI seringkali terpojok dengan pemberitaan negatif, soal kekerasan yang dilakukan anggota. Namun, menurutnya bila ditelusuri kegiatan FPI selama ini banyak hal positif dilakukan. Bahkan, seringkali FPI tiap bulan Ramadhan berbuka puasa bersama pendeta.

"Kita ini tiap tahun selalu bersilaturrahmi dengan pendeta-pendeta. Kita berdiskusi bersama. Jadi kalau kita disebut tidak menjaga kerukunan beragama itu salah," terang Habib Novel dalam diskusi bertema 'Peran Pemuda Menjaga Kerukunan Umat Beragama' yang digelar Lembaga Kajian Kebijakan Publik (LKKP) di Jakarta, Rabu (23/12).


Namun begitu, dia mengakui persoalan aksi kekerasan yang dilakukan FPI terjadi apabila akidah Islam sudah diganggu. Bahkan diacak-acak oleh suatu kelompok. Itupun, FPI selalu mengajak dialog terlebih dahulu.

"Kalau memilih agama lain, buat agama lain kami tidak masalah. Tapi kalau mencampuradukkan Islam dengan paham lain seperti Ahmadiyah kami melawan," terang Novel.

Dia pun memastikan jika FPI haram hukumnya mengganggu kerukunan dan agama lain.

"Masalah Bhineka Tunggal Ika sudah final," tegas Novel.

Hal senada ditambahkan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) M. Risman Pasigai. Menurutnya, KNPI selalu menghargai pluralitas yang ada di Indonesia. Bahkan, dari 153 organisasi kepemudaan yang ada di KNPI berasal dari bermacam kepemudaan berlatar belakang agama.

"Semua agama ada di situ. KNPI miniatur pluralitas di Indonesia," jelasnya.

Untuk itu, Risman juga menyayangkan berbagai kasus kekerasan agama yang terjadi belakangan ini seperti di Aceh Singkil dan Tolikara, Papua.

"Tidak ada perda yang berhak mengatur atau membatasi sebuah wilayah dilarang membangun tempat ibadah," imbuh Risman. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya