Surat Agung Tak Dibacakan, Ini Pembelaan Diri Pimpinan DPR

Pimpinan DPR belum menerima surat dari DPP Golkar kubu Agung Laksono yang menunjuk Agus Gumiwang sebagai pengganti Setya Novanto pada rapat paripurna penutupan masa sidang DPR, Jumat (18/12) lalu.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menanggapi tudingan Agus Gumiwang.

"Jadi pimpinan tidak bohong pada saat kita membacakan surat dari Fraksi Partai Golkar yang intinya menggantikan pak Setnov dengan pak Ade," tepis politisi Demokrat itu di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/12).

Intinya, lanjut dia, pimpinan dewan hanya menerima satu surat, yaitu dari DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie yang isinya menunjuk Ade Komarudin untuk menempati jabatan ketua DPR.

"Memang di dalam (rapat) Paripurna ada interupsi (dari kubu Agung) ada surat lagi dari pak Agus Gumiwang. Tapi memang surat itu tidak ada, kita sudah ngecek ke sekretariat itu tidak ada. Sehingga yang kita proses (hanya surat dari kubu Aburizal)," jelasnya lagi.

Surat dari kubu Agung baru diterima pimpinan seusainya pembacaan. Ini yang jadi alasan pimpinan tidak memproses surat itu.

"Sehingga yang menurut saya ini adalah timingnya saja yaitu berarti pada saat disampaikan itu sudah keduluan pada saat pelaksanaan Paripurna sehingga kita memang tidak proses surat itu bukan karena kita pilih kasih. Karena pada saat kita membacakan di paripurna surat itu belum ada (suratnya)," paparnya.

Surat penunjukkan Agus Gumiwang itu, jelas Agus Hermanto, baru bisa diproses seusai masa reses DPR.
 
"Seperti kita diketahui, situasi (saat ini) kan memang reses. Terus pimpinan juga tidak lengkap. Wakil Ketua juga tidak lengkap sehingga surat ini akan menjadi bahan nanti di rapat pimpinan," pungkasnya.[wid]