. Walikota Jakarta Selatan (Jaksel) Provinsi DKI Jakarta, Tri Kurniadi didampingi Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi (TI) BPJS Ketenagakerjaan, Agus Supriyadi meresmikan kantor BPJS Ketenagakerjaan Mampang.
Agus menerangkan dengan diresmikan Kantor Cabang Mampang yang merupakan gedung milik BPJS Ketenagakerjaan itu, saat ini terdapat 17 kantor cabang dan 5 kantor cabang perintis (KCP) BPJS Ketenagakerjaan di Ibukoa Jakarta yang melayani sekitar 1,42 juta pekerja dari 18 ribu perusahaan.
"Kita harapkan dengan diresmikan penggunaan kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Mampang maka layanan bagi peserta semakin baik dan tingkat kkepesertaan pun semakin meningkat," kata dia di Jakarta, Selasa (22/12).
Agus menambahkan, sejak transformasi, BPJS Ketenagakerjaan telah melaksanakan upaya terobosan meningkatkan aksestabilitas menjangkau pekerja formal dan informal. Sejumlah hal dilakukan meliputi perubahan teknologi, bisnis aspek, model penarikan sampai dengan penambahan benefit bagi peserta, baik dalam kemudahan kredit perumahan maupun benefit transportasi.
Saat ini, lanjut Agus, selain dilakukan pembangunan kantor fisik yang mendekatkan layanan BPJS Ketenagakerjaan pada peserta, telah dibuka kerjasama dengan mitra dan perbankan dalam bentuk puluhan ribu outlet melayani kepesertaan pekerja.
"Di Ibukota Jakarta hal itu ditambah dengan dibukanya layanan satu atap di Kelurahan, Kecamatan sampai kantor Walikotamadya," kata direksi yang sekaligus pembina BPJS DKI Jakarta ini.
Agus menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan sudah menargetkan pada 2019, seluruh tenaga kerja formal harus terlindungi jaminan sosial. Sementara itu untuk yang bekerja di sektor informal, seperti pedagang pasar, pengemudi angkot, pihaknya sudah melakukan berbagai model penarikan iuran melalui mobil keliling ataupun pengisian pulsa.
"Jadi para pekerja sektor informal bisa membayar dengan membeli pulsa Rp 30 ribu untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JkM) dengan mendapat keuntungan harga pulsa yang lebih murah," terangnya.
Ditambahkannya, kontribusi BPJS Ketenagakerjaan memang tidak bisa menaikkan upah pekerja. Tapi, BPJS Ketenagakerjaan memberikan banyak benefit yang bisa menurunkan biaya hidup para pekerja seperti dalam pengadaan rumah murah, transportasi, kesehatan maupun pembelian sembilan bahan pokok.
Sementara itu, Walikota Jaksel Tri Kurniadi menyambut baik diresmikannya kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Mampang. Dia berharap, kantor itu akan memberikan layanan maksimal dan meluaskan kepesertaan pekerja. "Dengan ikut jaminan sosial saya harapkan pekerja pun bisa lebih meningkatkan produktivitasnya dan tidak demo di jalanan saja," harapnya.
Ditambahannya, Jaksel yang memilliki 65 Kelurahan dan 10 Kecamatan sudah mengikutsertakan sekitar 3.000 PPSU (Petugas Prasarana dan Sarana Umum) yang membersihkan salurah air dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
"Kita sedang usulkan pada gubernur agar mereka juga diikutsertakan dalam program Jaminan Hari Tua (JHT). Setelah diikutkan program jaminan sosial, produktivitas PPSU ini meningkat, karena kalau saluran-saluran air tak dibersihkan sesuai perintah gubernur sudah terjadi banjir dimana-mana di musim hujan ini," pungkasnya.
[rus]