Pengusaha muda yang juga keponakan Wapres Jusuf Kalla, Erwin Aksa meluruskan isu soal pertemuannya dengan big boss Freeport Jim Bob. Dia memastikan pertemuan itu tidak ada kaitan dengan posisi JK sebagi wapres.
Kata Erwin, pertemuan itu dilakukan di salah satu kafe di Ritz Carlton, bukan di kantor Bosowa seperti yang dituduhkan para politisi. Pertemuan juga dilakukan secara terbuka, yang bisa dilihat semua orang yang berkunjung ke ‎kafe itu.
"Kalau orang bilang ketemu di kantor Bosowa, itu fitnah. Saya tantang, buktikan aja kalau Jim Bob pernah ke kantor saya. Kalau nggak, itu namanya pencemaran," tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, tadi malam.
Menurut Erwin, pertemuan itu juga dilakukan tahun lalu, bukan baru-baru ini seperti ditudingkan. Di pertemuan itu dirinya diundang untuk menemani ngopi. "Kadang dia undang saya temanin ngobrol. Kasian orang tua, kadang butuh teman ngobrol," bebernya.
Baginya, pertemuan itu tidak salah. Apalagi, niatnya dalam pertemuan itu hanya silaturahmi.
"Makan malam, duduk, ngopi-ngopi emang salah. Silaturahmi itu ibadah. Yang salah itu kalau pakai hubungan saya dengan Pak JK untuk pengaruhin kebijakan terhadap perusahaan tertentu, bukan hanya Freeport bisa saja BUMN atau kebijakan pemerintah‎," tuturnya.
Bagi Erwin, Jim Bob sudah seperti guru dalam bidang pertambangan. Dalam pertemuan itu Jim Bob banyak bicara mengenai philosopi usaha. Erwin mendengarkan dengan baik petuah Jim Bob ini sama seperti saat dia bertemu pengusaha nasional.
"Saya juga sering ketemu dengan pengusaha senior seperti pak Chairul Tanjung dan pak Aburizal. Anak muda perlu pelajari inspirasi hidup orang," imbuhnya.
Erwin kembali memastikan bahwa pertemuan itu tidak ada kaitan dengan posisi JK. Sekalipun JK bukan wapres bisnis dia tetap jalan dan dirinya bisa tertemu dengan pengusaha-pengusaha besar dunia.
"Saya kenal Jim Bob sudah lama. Dan saya mau ketemu siapa saja boleh selama saya tidak mempengaruhi posisi pak JK. Saya bukan pengusaha baru. Usaha saya juga jalan walaupun Pak JK bukan wapres. Yang nggak etis kalau saya pengaruhin pak JK untuk urusan Freeport," jelasnya.
Selama ini, kata Erwin, dirinya juga berbisnis dengan BUMN seperti PLN dan Pertamina. Dalam bisnis itu dirinya tidak pernah melibatkan kekuasaan atau menggunakan nama JK untuk mendapatkan kerja sama
.[wid]
