Berita

M. Nasser/net

Hukum

Kompolnas Minta Bukti Terkait Aduan Dugaan Kejanggalan Di Polda Jatim

SENIN, 21 DESEMBER 2015 | 19:32 WIB | LAPORAN:

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pelapor melengkapi bukti terkait dugaan kejanggalan penanganan kasus pemalsuan tanda tangan tersangka FMV yang ditangani Polda Jawa Timur.

"Kita belum bisa tindak lanjuti karena pelapor belum memberikan bukti atau dokumen dugaan kejanggalan penanganan kasus di Polda Jatim itu," kata Komisioner Kompolnas, M. Nasser di kantornya, Jakarta, Senin (21/12).

Nasser mengaku telah menerima kunjungan dari masyarakat yang melaporkan dugaan kejanggalan penyidik Polda Jatim menangani kasus indikasi pemalsuan tanda tangan atas nama pelapor Hardi Soetanto. Namun, Nasser mengimbau pihak pelapor kembali ke Kompolnas dengan membawa bukti atau dokumen terkait tuduhan kejanggalan tersebut agar dapat ditindaklanjuti.


Sebelumnya, Ketua Umum Posko Relawan Rakyat Ferdinandus Semaun telah menemui salah satu komisioner Kompolnas untuk melaporkan dugaan kejanggalan penanganan kasus tindak pidana pemalsuan tanda tangan yang ditangani Polda Jatim.

Semaun menjelaskan kronologis kejadiannya saat Hardi Soetanto melaporkan FMV ke Polda Jatim terkait pemalsuan tanda tangan untuk menarik uang rekening tabungan BTPN Malang senilai Rp 514 juta berdasarkan Laporan Polisi Nomor: TBL/188/II/2013/UM/Jatim tertanggal 22 Februari 2013.

Semaun mengungkapkan FMV menarik, memindahkan uang dan menutup rekening tabungan Hardi Soetanto ke rekening pribadi tanpa sepengetahuan pemilik dengan cara memalsukan tanda tangan pelapor. Hasil uji laboratorium forensik Polda Jatim Nomor 2403 menunjukkan tanda tangan Hardi terbukti "non identik" atau palsu.

Setelah beberapa kali gelar perkara, penyidik Polres Malang menetapkan FMV sebagai tersangka pemalsuan tanda tangan. Namun, penyidik menyampaikan hasil gelar perkara lanjutan yang menyatakan laporan Hardi Soetanto tidak termasuk tindak pidana sehingga terbit Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) sejak 3 Juni 2013.

Akhirnya, Hardi menggugat praperadilan terhadap SP3 itu ke Pengadilan Negeri Malang dengan Nomor: 01/Pra.Prd/2014/PN.Mlg pada14 April 2014. Majelis hakim PN Malang mengabulkan gugatan praperadilan Hardi yang memerintahkan Polres Malang harus menindaklanjuti laporan pemalsuan tanda tangan dengan tersangka FMV.

Setelah berjalan beberapa bulan, pihak Kejaksaan Tinggi Jatim menyatakan berkas berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka FMV telah lengkap (P21), namun penyidik Polda Jatim belum melimpahkan tahap dua.

Semaun menyebutkan penyidik Polda Jatim telah melayangkan dua kali surat panggilan kepada FMV guna menjalani pelimpahan tahap dua kepada Kejati Jatim.

"Jadi pertanyaan ada apa dengan Ditreskrimum Polda Jatim yang belum mengambil tindakan upaya perintah membawa tersangka FMV," ujar Semaun. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya