Berita

net

Nusantara

Banyak Bencana Masih Mendominasi Di 2016

SABTU, 19 DESEMBER 2015 | 19:20 WIB | LAPORAN:

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi bencana banjir, longsor dan puting beliung masih mendominasi di beberapa wilayah Indonesia pada 2016 nanti.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, puncak bencana hidrometeorologi tersebut diperkirakan terjadi bulan Januari hingga Februari. Wilayah yang paling berpotensi terjadinya banjir, longsor dan puting beliung antara lain Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Bencana hidrometeorologi itu terjadi karena adanya fenomena La Nina atau curah hujan sangat tinggi yang diprediksi bakal menguat di pertengahan 2016. Sehingga tak dielakkan pada pertengahan 2016 itu bencana banjir, longsor dan puting beliung itu akan semakin meningkat," ujarnya kepada redaksi di Jakarta, Sabtu (19/12).


Sutopo membeberkan, sebanyak 315 kabupaten/kota di Indonesia berada di daerah bahaya sedang-tinggi banjir. Jumlah penduduk yang terpapar dari bahaya sedang-tinggi banjir sebanyak 63,7 juta jiwa. Sedangkan, 274 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari longsor dengan jumlah penduduk terpapar 40,9 juta jiwa.

Potensi kebakaran lahan dan hutan pada 2016 juga masih tinggi di beberapa wilayah khususnya di Sumatera dan Kalimantan meski dengan skala yang lebih kecil dibanding tahun ini.

"Di banding 2015, 2016 nanti jumlah hotspot akan jauh berkurang. Artinya masih ada hotspot hasil pembakaran selama Juni-Oktober dengan puncak hotspot September sampai Oktober," jelas Sutopo.

BNPB memprediksi bahwa bencana asap 2015 peluangnya lebih kecil kembali terjadi pada 2016. Terlebih di tahun itu, ada indikasi La Nina sehingga kemarau tidak akan seekstrim 2015.

"Kekeringan selama 2016 tidak separah musim kemarau 2015. Pada 2016, puncak musim kemarau berlangsung pada September hingga Oktober," bebernya.

Ditambahkan Sutopo, alokasi anggaran penanganan bencana pada 2016 sama dengan yang dialokasi di tahun 2015 yakni Rp 1,5 triliun. Selain itu, pemerintah menyiapkan anggaran cadangan penanggulangan bencana sebesar Rp 4 triliun, di mana Rp 2,5 triliun digunakan untuk penanganan darurat yaitu dana on call untuk keadaan darurat. Sedangkan Rp 1,5 triliun untuk penanganan pasca bencana atau rehabilitasi rekonstruksi. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya