Permasalahan yang saat ini dialami bangsa Indonesia sudah melanda semua bidang kehidupan masyarakat mulai sektor politik, ekonomi hingga sosial. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan masyarakat swasta untuk keluar dari belenggu krisis yang berkepanjangan ini.
Sejumlah anggota masyarakat yang bergabung dalam komunitas penggemar motor besar (moge) merasa terpanggil untuk turut serta menyelesaikan permasalahan bangsa. Biker Pray For Indonesia, adalah wujud partisipasi sekitar 300 Bikers yang berlangsung di Summarecon Mal Serpong, Kota Tangerang pada Sabtu (19/12).
"Kami sangat prihatin dengan kondisi bangsa saat ini.Dimana sekarang ini kondisi ekonomi dunia sedang kurang baik dan tentu saja mempengaruhi bangsa kita juga.Belum lagi kita lihat dimana saat ini paham-paham radikalisme mulai terlihat nyata dan sedikit berkembang," ujar Kurniawan Tan selaku pimpinan klub motor Tagor yang juga penggagas acara doa bersama ini.
Kurniawan menambahkan, seluruh elemen bangsa harus bersatu hati, satu visi, satu misi dan satu emosi menolak radikalisme itu. Karena radikalisme itu hanya akan membuat Indonesia terpecah-pecah.
"Bikers punya tanggung jawab untuk itu. Bikers adalah organisasi masyarakat yang paling solid dan dapat menjadi contoh nyata dalam kehidupan bertoleransi di Indonesia," tegasnya.
Menurut dia, Bikers Pray For Indonesia ini berlangsung untuk yang keenam kalinya. Dikaitkan dengan hari jadi Tagor Klub yang kelima,â€jelas Kurniawan Tan, lebih lanjut.
Seperti pada acara sebelumnya, Bikers Pray For Indonesia juga melibatan tokoh masyarakat lintas agama, seperti Lili Wahid (Islam), Pdp Stephen (Nasrani), Suster Goretti (Katolik), Pandita Adi (Budha) dan Panindita Ketut S (Hindu). Bakti sosial juga menyertai acara Bikers Pray For Indonesia. Donasi diberikan kepada ratusan anak yatim piatu lintas agama.
[wid]