Berita

foto :net

Nusantara

Jakarta Krisis Air Baku, Palyja Berhasil Layani 3 Juta Pelanggan

JUMAT, 18 DESEMBER 2015 | 14:22 WIB | LAPORAN:

Jakarta terancam sulit mendapatkan air bersih atau baku.

Begitu ditegaskan Corporate Communication and Social Responsibility Division Head
PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Meyritha Maryanie dalam temu media di bilangan Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Meyritha memaparkan, lebih dari 10 juta orang sekarang tinggal di Jakarta dan 4,5 juta di antaranya tinggal di Jakarta bagian barat. Dari jumlah ini, lanjut Meyritha, setiap warga Jakarta setidaknya membutuhkan sekitar 60 hingga 120 liter air per hari atau ditotal 26.200 liter per detik.

Meyritha memaparkan, lebih dari 10 juta orang sekarang tinggal di Jakarta dan 4,5 juta di antaranya tinggal di Jakarta bagian barat. Dari jumlah ini, lanjut Meyritha, setiap warga Jakarta setidaknya membutuhkan sekitar 60 hingga 120 liter air per hari atau ditotal 26.200 liter per detik.

Sementara, saat ini ketersediaan air baku hanya 17 ribuan liter per detik.

"Ini berarti masih ada defisit kebutuhan sebesar 9.100 liter per detik yang harus dipenuhi," tegas Meyritha.

Menyediakan air bersih bukan perkara mudah. Sebab, air sungai Jakarta sudah tercemar dan tidak memenuhi mutu air baku untuk dikonsumsi. Selain itu ada larangan operator penyedia air bersih mengelola air tanah.

Salah satu solusi yang ditempuh Palyja, terang Meyritha, memanfaatkan teknologi Moving Bed Biological Reactor untuk mengolah air sungai Jakarta yang terpolusi. Dengan teknologi ini perusahaan mendapat tambahan air sebesar 550 liter per detik untuk melayani pelanggan di barat Jakarta. Masih jauh dari kebutuhan air baku warga Jakarta yang harus dipenuhi.

Sejauh ini pasokan air terbesar Palyja berasal dari luar Jakarta yakni 94,3 persen dengan sumber Waduk Jatiluhur (62,5 persen), IPA Serpong (31 persen), dan Cikokol (31 persen).

Sisanya 5,7 persen dari dalam Jakarta dengan rincian Kali Krukut (4 persen) dan Cengkareng Drain sebesar 1,7 persen.

"Target kami pastinya melayani lebih banyak pelanggan, tapi tidak boleh mengurangi suplai air pelanggan yang lama, yang sudah ada," tegasnya.

Namun perlu dicatat pula, tambah Meyritha, selama 17 tahun beroperasi hingga tahun 2014, perusahaan telah berhasil melayani 3 juta warga di Jakarta bagian barat atau naik dua kali lipat dibandingkan tahun 1998. Sementara jumlah pasokan air baku yang dikelola Palyja tidak berubah sejak tahun itu.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya