Berita

9 Terlalu Kecil, Jumlah Penerbangan Hongkong-Indonesia Akan Ditambah

RABU, 16 DESEMBER 2015 | 20:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kementerian Pariwisata terus menjalin kerja sama untuk menggenjot jumlah wisatawan manca negara ke Indonesia. Salah satunya menggaet Dewan Turisme Hong Kong (Hong Kong Tourism Board).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menggelar pertemuan khusus dengan Ketua Dewan Turisme Hong Kong, Dr Peter K.N. Lam kemarin petang Selasa (15/12) waktu setempat. Dalam kesempatan itu, Peter ditemani jajarannya, yakni Deputy Executive Director Becky IP dan PR Manager Island Shangri-La Vivian Li.

Menpar menjalin kerja sama dengan Hong Kong mengingat jumlah wisatawan manca negara yang datang ke negara tersebut mencapai 60,8 juta.


"Itu artinya rata-rata per bulan 5 juta wisman. Dengan jumlah penduduk Hong Kong yang terbatas, artinya rata-rata 40 persen orang yang ada di Hong Kong setiap harinya adalah wisman, kata Menpar lewat keterangan pers, Rabu (16/12).

Dalam pertemuan itu pengembangan destinasi dan industri pariwisata serta upaya penambahan jumlah penerbangan langsung dari Hong Kong ke Jakarta, menjadi topik utama. "Ada dua poin yang bisa dikembangkan dalam kerja sama Kemenpar dengan Hong Kong Tourism Board (HKTB)," jelasnya.

Pertama, pengembangan wisata cruise atau kapal pesiar ke berbagai titik labuh di kepulauan Indonesia. Ini terkait pencabutan cabotage, sehingga kapal berbendera asing boleh menaikkan-turunkan penumpang di 5 pelabuhan besar, termasuk Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Makasar, kata Arief.

Dengan keberadaan Hong Kong sebagai salah satu pusat cruise terbesar di Asia Pacific, peluang pun terbuka lebar. Ada Star Cruise, In Cruising, dan banyak lagi yang bersandar di Harbour Cruise, Hong Kong Utara. "Kita bisa melakukan joint promotion, mungkin dengan melakukan koneksi, atau membuat jalur baru ke pulau-pulau di Indonesia," kata Peter.

Kedua, Peter Lam juga berjanji membantu Indonesia untuk menambah jumlah penerbangan langsung dari Hong Kong ke Bali, Jakarta dan Surabaya. Upaya itu terutama dengan menggandeng Cathay Pacific, maskapai penerbangan Hong Kong terkemuka.

"Saya akan berkomunikasi ke Cathay Pacific untuk membantu Pak Menteri memperbanyak connectivity ke berbagai kota di Indonesia," kata Peter.

Menpar menilai jumlah sembilan penerbangan pergi pulang Indonesia-Hong Kong saat ini terlalu kecil dibandingkan potensi wisata yang ada. Menpar berseloroh, destinasi wisata Indonesia tidak akan habis untuk dieksplorasi selama satu tahun. Apalagi orang Hong Kong suka diving, suka pemandangan bawah laut, kata Arief.

Menpar menunjuk beberapa destinasi laut terkenal, antara lain Wakatobi, Raja Ampat dan Bunaken-Lembeh. Buat pasar Hong Kong, aneka olahraga air seperti diving, snorkeling dan segala permainan di air laut, itu sangat disukai. Stok materi promosi kita banyak tergolong kelas dunia. Kalau sudah urusan alam, laut, pantai, bawah laut, potensi yang kita punyai luar biasa, kata Menpar Arief. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya