Berita

freeport mcmoran/net

Politik

Pansus Freeport Perkuat Posisi Indonesia Di Mata Amerika Serikat

RABU, 16 DESEMBER 2015 | 16:00 WIB | LAPORAN:

Perjanjian atau kontrak karya PT Freeport Indonesia tidak bisa dibatalkan begitu saja, kecuali ada alasan kuat.

Namun, jika semua persoalan yang terjadi di seputar Freeport tidak dibongkar, akan sangat sulit untuk memastikan apakah kontrak karya perusahaan asal Amerika Serikat itu dibuat ‎untuk kepentingan bangsa atau kepentingan-kepentingan lain.

"Kalau semua persoalan di Freeport Indonesia gelap seperti saat ini, bagaimana kita bisa memastikan apakah kontrak karya itu dibuat sepenuhnya untuk kepentingan bangsa, atau untuk kepentingan-kepentingan lain," kata pakar hukum tata negara dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, kepada wartawan, Rabu (16/12).


Karena itu Asep mendukung DPR RI membentuk Pansus Freeport, Menurutnya, Pansus akan membuat posisi Indonesia kuat terutama dalam penguasaan saham, bahkan bisa mencapai 50 persen.

"Memang apa arti nilai saham Freeport kalau kontrak tidak diperpanjang dan mereka tidak lagi beroperasi di Papua? Bisa-bisa sahamnya 100 persen rontok karena nilai saham Freeport sangat tergantung dengan keberadaannya di Papua," tegas Asep.

Ditekankannya lagi, pembentukan Pansus Freeport sangat penting. Hal ini tentu bukan pengalihan kasus "Papa Minta Saham" yang melibatkan Ketua DPR, Setya Novanto.

Pansus Freeport juga penting  untuk mencegah campur tangan Amerika Serikat melalui keberadaan Freeport, dalam sistem demokrasi dan pemilihan pemimpin nasional di Indonesia.

"Ini perlu diklarifikasi dan jangan terulang lagi ada calon yang memanfaatkan Freeport untuk meraih kemenangan," ucap Asep. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya