Berita

hm prasetyo/net

Hukum

Kasus #PapaMintaSaham Skenario Pengalihan Kejahatan HM Prasetyo!

RABU, 16 DESEMBER 2015 | 05:02 WIB | LAPORAN:

Banyak pihak yang menjadikan dugaan kasus pemufakatan jahat yang melibatkan Ketua DPR, Setya Novanto sebagai alat bergaining kekuasaan.

Begitu dikatakan Pakar hukum dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Bachtiar Baetal, dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (16/12).

Padahal, hemat dia, penyelidikan kasus tersebut hanya digunakan Kejaksaan Agung untuk mengaburkan kasus dana bantuan sosial dan hibah Sumatera Utara yang diduga melibatkan orang dalam.


"Lebih dari itu kasus SN dimanfaatkan segelintir koruptor sebagai bentuk pengalihan dari kasus-kasus yang sedang mencuat," urai Bachtiar.

Dia juga menegaskan, penanganan kasus 'papa minta saham' sarat muatan politis dan terkesan dipaksakan. Apalagi, Jaksa Agung, Muhammad Prasetyo tengah masuk dalam radar perombakan alias reshuffle jilid II.

"Nuansa politis sangat kental dalam kasus SN. Termasuk upaya yang dilakukan Kejagung terkesan dipaksakan," ujarnya.

Fransisca Insani Rahesti pernah menyebut istri mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Evy Susanti sudah menyiapkan uang untuk Jaksa Agung. Jumlahnya cukup besar yakni USD 20.000.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dijelaskan, kronologi proses islah antara Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan wakilnya, Tengku Erry Nuradi, yang dimediasi oleh Paloh.

Dalam berkas dakwaan, nama Paloh disebut saat menjadi perantara islah antara Gatot dan Erry. Islah dilakukan di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Bahkan dalam BAP milik Yagari Bhastara alias Gary disebut-sebut ada keterlibatan kakak Surya Paloh, Rusli Paloh. Disebutkan dalam BAP, jika ada komitmen antara Gatot dengan Rusli Paloh agar membantu kasus bansos tersebut. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya