Berita

Politik

Temui Ketua MPR, Koalisi Gerakan Selamatkan NKRI Tuntut Kembali Ke UUD 1945 Asli

SELASA, 15 DESEMBER 2015 | 13:55 WIB | LAPORAN:

Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Koalisi Gerakan Selamatkan NKRI menemui Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Mereka menuntut kembali ke UUD 1945 yang asli.

"Pasca amandemen UUD 1945 pada tahun 2002, demokrasi kedaulatan rakyat tidak lagi berdasarkan hikmat permusyarakatan/perwakilan dalam satu badan MPR, melainkan demokrasi berdasarkan liberalisme yang mengandalkan kekuatan uang, pragmatisme kekuasaan sehingga memunculkan faksi-faksi, menihilkan Bhinneka Tunggal Ika serta lemahnya penegakan hukum dan checks & balances," tutur salah seorang tokoh, Syamsuddin Anggir di gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa

Pancasila, lanjutnya, tidak lagi sepenuhnya menjadi sistem nilai civil society sehingga terjadi ketidakpercayaan publik yang menyebabkan decaying of power.


Sejak diamendemen tahun 2002, menurutnya pemerintahan belum mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Pemerintahan Jokowi-JK selama setahun kesulitan memenuhi janji-janji kampanye bahkan mengalami penurunan tajam akibat penerapan sistem ekonomi neoliberal tetap berlanjut," ujarnya.

Syamsuddin menegaskan, globalisasi tidak bisa menyejahterakan ekonomi Indonesia yang gemah ripah loh jinawi sesuai mandat Pembukaan UUD 1945. Justru yang terjadi sistem pasar berkembang liar dan bebas ala neo klasik. Cabang-cabang produksi penting bagi negara sebagian besar dikuasai asing.

"Guna mengembalikan kedaulatan dan jati diri bangsa, dengan ini kami mendeklarasikan Gerakan Kembali Pada Undang-Undang Dasar 1945 Proklamasi dan Pancasila untuk Selamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi Generasi Penerus Bangsa Indonesia," ujar Syamsuddin.

Selain Syamsuddin, dari pantauan Kantor Berita Politik RMOL, hadir juga tokoh-tokoh nasional lainnya seperti Rachmawati Soekarnoputri, Lili Wahid, Djoko Santoso, Tyasno Soedarto, dan M. Hatta Taliwang.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya