Berita

setya novanto/net

Politik

Relawan Jokowi: Kasus Setya Novanto Bukan Cuma Pelanggaran Etika

SELASA, 15 DESEMBER 2015 | 13:57 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Relawan Jokowi yang tergabung dalam Komite Penyelamat Nawacita mendesak aparat penegak hukum menindaklanjuti kasus "Papa Minta Saham" yang berisi pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Hari-hari ini rakyat Indonesia geram menyaksikan tindak-tanduk para mafia," ujar kordinator aksi Komite Penyelamat Nawacita, Osmar Tanjung, di depan gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (15/12).

Ratusan peserta demonstrasi di depan lembaga anti korupsi itu membawa poster bergambar Jokowi sambil menyerukan anti mafia dan anti birokrat pelaku Nawacita gadungan.


"Gempur para mafia dan Nawacita gadungan," sorak massa.

Osmar mengatakan, saat ini para "penghisap" rakyat tidak bekerja sendirian. Banyak mafia yang merangkul kekuatan birokrat, yang mudah diajak bekerja sama untuk merampas uang rakyat.

"Para birokrat jenis ini layak disebut sebagai Nawacita gadungan," kata Osmar.

Komite Penyelamat Nawacita menyatakan, kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang melibatkan Setya Novanto dar Riza Chalid tidak cukup diselesaikan melalui proses MKD. Kasus ini bukan semata pelanggaran kode etik anggota DPR, melainkan juga kasus hukum.

Lembaga-lembaga penegak hukum yakni KPK, Kejaksaan Agung dan Polri segera mengambil langkah-langkah hukum kepada Setya Novanto dan Riza Chalid secepatnya. KPK, Kejagung dan Polri tidak boleh takut menangkap dan memenjarakan Setya Novanto dan Riza Chalid demi kepentingan penuntasan kasus ini dan demi memenuhi rasa keadilan masyarakat

Para penegak hukum harus melanjutkan penyelidikan dan penyidikan kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden sampai ke akar-akarnya hingga terbongkar pula jaringan Nawacita gadungan yang selama ini menjadi komprador para mafia pemburu rente.  

Dalam rilisnya juga, Komite Penyelamat Nawacita berkomitmen mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi memberantas mafia dan Nawacita gadungan demi terwujudnya Indonesia sebagai bangsa yang berdikari secara ekonomi berdaulat secara politik serta berkepribadian dalam kebudayaan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya