Berita

Lola Amaria

Pemerintah Belum Optimal Membantu Film Indonesia Masuk Ke Pasar Dunia

SENIN, 14 DESEMBER 2015 | 17:17 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sineas Indonesia Lola Amaria menyebut saat ini film Indonesia kalah bersaing dengan film negeri Asia lainnya. Salah satu penyebabnya, pemerintah belum berperan optimal untuk membantu film Indonesia masuk ke pasar dunia.

"Mengirimkan film ke festival dunia itu satu hal, hal lainnya diperlukan direct selling kepada negara-negara yang dituju," ujar Lola dalam diskusi "Road to Indonesia on Screen 2017" untuk memperingati Hari Anti Korupsi yang digelar atas prakarsa Peratuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman bekerjasama dengan PPI Berlin. Selain diskusi, juga digelar pemutaran filmnya, "Negeri Tanpa Telinga" (2014).

Padahal, dia menambahkan, banyak film Indonesia yang layak masuk ke pasar film dunia. "Sinema Indonesia termasuk sinema tertua di Asia dan kita dari dulu punya sineas-sineas hebat. Dari mereka lahir banyak film hebat yang layak mendapat apresiasi pasar film dunia," kata perempuan yang sudah menghasilkan lebih dari 5 film layar lebar itu.


Karena itu, wajar jika banyak sineas Indonesia yang berusaha sendiri untuk hadir di festival-festival dunia, roadshow ke berbagai negara dan melakukan "direct selling".

"Makanya saya sangat menghargai usaha teman-teman PPI di Jerman ini yang turut membantu mengenalkan terus film Indonesia. Kalau semua PPI di tiap negara melakukan hal yang sama, saya yakin film Indonesia akan cepat masuk pasar dunia," tandasnya.

Film Negeri Tanpa Telinga bercerita tentang seorang penduduk biasa yang secara tidak langsung ikut membongkar mega korupsi yang dilakukan oleh mafia anggaran.

Film yang dibintangi antara lain oleh Ray Sahetapy, Rifnu Wikana, Kelly Tandiono, Jenny Zhang, Lukman Sardi, Tanta Ginting, Gary Iskak, Eko Supriyanto, Landung Simatupang dan Rukman Rosadi itu mendapatkan nominasi FFI 2014. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya