Berita

Budi Arie Setiadi/net

SIDANG ETIK NOVANTO

Projo: Jangan Salahkan Rakyat Duduki Gedung DPR

MINGGU, 13 DESEMBER 2015 | 20:36 WIB | LAPORAN:

. Pemberantasan korupsi menjadi masalah sangat berat untuk diatasi. Tanpa keteladanan para elit, segala jurus yang dilakukan pun menjadi sia-sia.

"Pemberantasan korupsi hanya bisa terwujud di negeri ini bila elit politik mau memberikan teladannya. Pemberantasan korupsi  memerlukan tindakan nyata bukan sekedar pidato kosong. Apalagi menggunakan bungkus ideologi," kata Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi dalam acara yang diselenggarajan DPC Projo Batang dalam memperingati hari anti korupsi dunia yang bertema 'Mewujudkan Pemerintah Daerah yang Benar-benar Bersih dan Melayani', Minggu (13/12).

Hadir dalam acara itu, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo  penerima Bung Hatta Anti Corruption Award 2015 dan Yeni Sucipto.


Menurut Budi, peringkat Indonesia sebagai negara yang korup, menurut indeks persepsi korupsi berbagai lembaga dunia masih di peringkat 107. Posisi ini dalam beberapa tahun ini pun masih stagnan, sehingga menjadi tantangan bagi kita semua.
                   
"Langkah nyata yang dilakukan beberapa pemimpin daerah patut diapreasi. Anggaran negara atau daerah itu kan uang rakyat. Hanya dengan model kepemimpinan yang hadir dan melayanilah uang rakyat dapat di kelola secara transparan dan dapat di pertanggung jawabkan," jelas Budi.             

Ditambahkannya, korupsi yang juga berbahaya adalah korupsi dan manipulasi aspirasi rakyat. Bagaimana mungkin rakyat mau menghormati dan respek terhadap lembaga perwakilan rakyat, jika ternyata pemimpinnya menggunakan untuk memperkaya diri.

Mengenai kasus "Papa Minta Saham" yang menggegerkan jagat politik Indonesia, Ketua Umum Projo menegaskan, dirinya bergarap Ketua DPR Setyo Novanto untuk mengundurkan diri.

"Saya menyerap dan mendengar langsung aspirasi dari berbagai pelosok Indonesia. Ketua DPR sebaiknya mundur dan penegak hukum harus bertindak keras. Setya Novanto dan Riza Chalid harus ditangkap dan diproses hukum. Kesabaran rakyat ada batasnya. Pendudukan gedung DPR tinggal menunggu waktu. Semua sudah siap bergerak. Kalau itu yang terjadi, jangan salahkan rakyat yang menjadi hakimnya," pungkas Budi. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya