Berita

setnov/net

Hukum

Komite Penyelamat Nawacita Desak Penegak Hukum Usut Kasus Setnov

MINGGU, 13 DESEMBER 2015 | 19:17 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Gerakan pendukung Presiden Joko Widodo yang tergabung dalam Komite Penyelamat Nawacita mendesak penegak hukum turun tangan menuntaskan pencatutan nama presiden untuk meminta saham PT Freeport Indonesia yang diduga dilakuak Ketua DPR Setya Novanto (Setnov).

"Kejaksaan, Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi harus mengambil langkah-langkah hukum bagi pihak yang melakukan kesalahan pencatutan nama presiden," kata juru bicara Komite Penyelamat Nawacita Victor Sirait saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (13/12).

Dia mengatakan, perkara itu berindikasi adanya pihak yang ingin mengeruk keuntungan dan menyelipkan kepentingan pribadi dari pemerintahan Presiden Jokowi. Oleh sebab itu, diperlukan langkah tegas agar perkara serupa tidak terus terjadi di masa mendatang.


Sementara, anggota Komite Penyelamat Nawacita Jones Batar menambahkan, proses penanganan perkara pencatutan nama Presiden ini di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR telah gagal karena tidak mampu memenuhi rasa keadilan masyarakat.

Terlebih, proses pemeriksaan Setnov selaku terlapor digelar secara tertutup oleh MKD. Berbanding terbalik saat MKD memeriksa Menteri ESDM Sudirman Said dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Samsoeddin sebagai pihak pelapor dan saksi.

"MKD telah gagal memenuhi rasa keadilan rakyat, dan secara khusus menyerukan Setya Novanto dan (pengusaha migas) Riza Chalid untuk ditangkap dan diadili," kata Jones.

Jones menambahkan, kegagalan MKD dilihatnya karena persidangan Setnov pada Senin (7/12) lalu berlangsung tertutup. Untuk itu, dia meminta agar ketiga lembaga penegak hukum melakukan tindakan tegas, baik berupa pengusutan secara pidana khusus maupun umum. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya