Sekretariat Bersama (Sekber) Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur Kalimantan Selatan pada Pilgub Kalsel nomor urut 2, Sahbirin Noor-Rudy Resnawan, mengingatkan kepada masyarakat Kalsel untuk tidak menjadikan hasil perhitungan cepat dari Indikator Politik Indonesia sebagai hasil kemenangan.
Hal itu ditegaskan anggota Sekber Tim Pemenangan Pasangan Sahbirin-Rudy, Mardani H Maming kepada wartawan, (Jumat,1 1/12) menyikapi hasil hitungan cepat Indikator Politik Indonesia yang memenangkan sementara pasangan nomor urut 3, Muhidin-Farid dengan perolehan suara 41,03 persen.
Sedangkan pasangan Sahbirin-Rudy hasil perhitungan lembaga survei tersebut memperoleh suara 40,96 persen. Sementara pasangan nomor urut 1, Zairullah-Sayfii hasil perolehan suara yakni 18,01 persen.
"Hasil perhitungan cepat Indikator Politik Indonesia belum bisa dijadikan indikator kemenangan pasangan nomor urut tiga. Dan masyarakat Kalimantan Selatan harus diingatkan kalau perhitungan cepat itu jangan dijadikan euforia kemenangan yang dapat menimbulkan konflik bagi pendukung pasangan calon lainnya," kata Mardani.
Dia sendiri menegaskan kalau perhitungan cepat baik yang dilakukan Sekber, KPUD dan Bawaslu, justru untuk perolehan suara dimenangkan pasangan Sahbirin-Rudy.
Adapun rekap perhitungan cepat Sekber untuk pasangan Sahirin-Rudy sebesar 42, 46 persen, pasangan Muhidin-Farid sebesar 39,06 persen. Sedangkan perolehan suara pasangan Zairullah-Syafii 18,48 persen.
Sedangkan rekap perhitungan cepat KPUD di urutan pertama pasangan Sahbirin-Rudy yakni 43,91 persen. Urutan kedua pasangan Muhidin-Farid yakni 39,29 persen. Sementara pasangan Zairullah-Syafii sebesar 16,79 persen.
Sementara rekap perhitungan cepat yang dilakukan Bawaslu untuk urutan pertama pasangan Sahbirin-Rudy sebesar 41,71 persen, urutan kedua pasangan Muhidin-Farid sebesar 39,26 persen. Sedangkan pasangan Zairullah-Syafii yakni. 19,03 persen.
Menurut Mardani, kalau masyarakat tidak diberi pemahaman bahwa hasil perhitungan cepat bukan indikator kemenangan sangat berpotensi terjadinya konflik SARA. Makanya pihaknya merasa perlu untuk memberikan pemahaman.
Apalagi ujarnya, hasil perhitungan cepat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia dengan Sekber beda tipis. Sementara margin error dari hasil perhitungan cepat Indikator Politik Indonesia, menurut Mardani. sebesar 2,65 persen.
"Masyarakat harus tahu kalau perhitungan ril didasarkan formulir C1'. Sedangkan perhitungan cepat berdasarkan random. Jadi masyarakat Kalsel harus sabar menunggu perhitungan resmi dari KPUD tanggal 19 Desember nanti. Dan siapapun yang menang harus legowo," kata Mardani.
Pasangan Sahbirin-Rudy pada Pilgub Kalsel didukung oleh partai kakap yakni PDI Perjuangan , PPP, Hanura, PKS, Golkar dan Gerindra. Sedangkan pasangan Muhidin-Farid dari independen. Sementara pasangan Zairullah-Syafii didukung tiga partai yakni Nasdem, PKB dan Demokrat.
[wid]