Berita

ilustrasi

IJTI Kecam Aksi Premanisme Pendukung Calon Walkot Bitung Terhadap 3 Jurnalis TV

KAMIS, 10 DESEMBER 2015 | 22:10 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengecam aksi premanisme yang diduga dilakukan pendukung salah satu pasangan calon walikota Bitung, Sulawesi Utara, terhadap tiga jurnalis televisi hari ini (Kamis, 10/12).

Selain perlengkapan peliputan berupa camera dirusak dan dirampas, ketiga jurnalis dari Metro TV, Kompas TV serta TV lokal mengalami tindakan kekerasan saat meliput kegaduhan di salah satu sekretariat pasangan calon di Kelurahan Kadoodan, Kecamatan Madidir, Bitung.
 
"Peristiwa ini termasuk menghalang-halangi kerja jurnalistik, melanggar Undang Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999," tegas Ketua Umum IJTI, Yadi Hendriana, dalam keterangan persnya malam ini (Kamis, 10/12).


Ironisnya, tindakan yang sangat tidak berprikemanusiaan itu malah menjadi tontonan para simpatisan pendukung salah satu paslon tersebut. Sehingga kekerasan terhadap para jurnalis yang seharusnya bisa segera diatasi malah berlangsung lama.

"Tindakan yang dilakukan oleh salah satu pendukung calon walikota adalah tindakan premanisme, tidak sesuai dengan semangat keterbukaan informasi," ucapnya.

IJTI meminta Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara, Kepolisian Resort (Polres) Bitung, segera mengambil tindakan tegas dengan memproses semua pelaku kejahatan ke meja hukum. "Ini sudah tindakan intimidasi, kategori kriminal dan melanggar hukum. Polisi harus mengusut tuntas pelakukanya," tambah Yadi Hendriana.

Yadi Hendriana menginstruksikan kepada Ketua IJTI Sulut, Amanda Komaling, untuk mengawal penanganan kasus tersebut sampai tuntas. Juga meminta seluruh anggota IJTI di daerah mengawasi tindakan hukum yang dilakukan aparat terhadap oknum pelaku kekerasan tersebut.

IJTI juga menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk berhati-hati dalam peliputan dan selalu mengedepankan kode etik dalam bekerja.[zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya