Berita

ilustrasi:net

Kelakuan Tidak Berubah, IPDN Sudah Saatnya Dibubarkan

Menteri Tjahjo Diminta Jangan Cuma Gertak Sambal
MINGGU, 29 NOVEMBER 2015 | 09:30 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) terkenal "jagoan," karena sering terlibat kasus kekerasan fisik. Kasus terbaru, penganiayaan taruna Akademi Militer (AKMIL) yang tengah studi banding di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat. Kasus ini jadi pembicaraan netizen.

 Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bereaksi keras menyikapi kasus ini. Tjahjo memerintahkan para pengasuh dan pejabat IPDN melakukan evaluasi.

"Para pengasuh pembina sam­pai pejabat IPDN harus evaluasi, klarifikasi," perintah Tjahjo, Jumat (27/11) kemarin.


Tjahjo juga memerintahkan agar para praja yang melakukan pemuku­lan dipecat. "Yang tanggung jawab, ya maaf terpaksa saya berhentikan," tandasnya.

Tjahjo meyakini berulangkali kasus kekerasan praja IPDN ter­jadi karena kelalaian dan kesalahan pengawasan,serta kesalahan pembi­naan pengasuh dan pejabat kampus pamong praja itu.

Mayoritas netizen juga menye­salkan dan mengecam praja IPDN untuk kesekian kalinya melakukan aksi kekerasan.

Pengguna akun @wakadol2012, misalnya, mengaku bosan menda­pat kabar aksi kekerasan berulang­kali terjadi di kampus kedinasan Kementerian Dalam Negeri itu. "IPDN lagi... hadeuhhh," keluh­nya.

Pemilik akun @suri1025 heran kenapa sekolah yang seharusnya memberikan teladan baik, tapi sering terjadi perilaku tidak baik.

"Kenapa kasus seperti ini terus terulang, bahkan sudah beberapa korban jiwa sia-sia, pelaku harus dikeluarkan," katanya.

Netizen yang lain mengingatkan Menteri Tjahjo tentang pendapat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ihwal IPDN.

"Menyedihkan! AHOK sudah warning! Mendagri harus cepat ambil langkah tegas!" cuit akun @ wahyonokuP.

Akun @GibranMedia menyuara­kan kembali desakan pembubaran sekolah tinggi yang bermarkas di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat itu. Karena terlalu sering kasus kekerasan terjadi di kampus itu hingga tak bisa lagi disebut sebagai ulah oknum.

"Bubarkan saja IPDN. Dari dulu prajanya bermasalah dengan kek­erasan!" desaknya.

Dukungan pembubaran IPDN juga disuarakan akun @Jajangsv. Menurut dia, pada masa kini IPDN sudah tidak berperan menyediakan pegawai negeri berkualitas. Apalagi, di banyak daerah sudah menerapkan lelang jabatan untuk merekrut peja­bat daerah.

"Bubarkan IPDN, nggak ada gunanya. Ngapain mereka mukulin taruna AKMIL. Sudah jelas-jelas beda level. AKMIL jauh lebih ber­guna dari IPDN," tuturnya.

Akun @resat_meran mendesak Menteri Tjahjo serius menyelidiki kasus pemukulan taruna Akmil. "Mendagri jangan cuma gertak sam­bal, betul-betul taruna IPDN tersebut harus dipecat," ucapnya.

Netizen @danang_99fm tidak yakin para praja IPDN penganiaya taruna Akmil akan diberi hukuman berat, "Yakin boss dipecat???"

Pada jejaring sosial Kaskus, kasus ini juga ramai dibicarakan netizen. Akun Darpox menyayangkan kasus kekerasan kembali terjadi di IPDN terjadi lagi. Padahal, para alumni kampus itu sering klaim sekolah mereka sudah berbenah.

"Kata Ikatan Alumni IPDN, di IPDN sudah tidak ada kekerasan lagi," ujarnya.

Akun Gzuron kesal dengan sikap konyol para praja IPDN terhadap para taruna AKMIL yang ber­tamu di kampus itu. "Kampret... Menghormati tamu seperti itu.. Sialan..," kecamnya.

Kaskuser minori2 mengatakan, terulangnya kasus kekerasan di IPDN pertanda tradisi kekerasan belum hilang dari kampus itu.

"Ternyata budaya kekerasan se­nior masih belum hilang juga di kampus ini," sesalnya.

Akun on.rhad mengingatkan para praja IPDN untuk tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap siapa pun.

"Hati-hati bertindak kawan. Kalau sampai dipecat, nggak kebayang penyesalan si Praja IPDN kayak gimana, gara-gara mukul bayangan masa depan langsung nggak jelas," nasihatnya.

Disebutkan pada 19 November malam dugaan pemukulan itu terja­di. Taruna Akmil junior itu bersama rekan-rekannya tengah melakukan studi banding di kampus IPDN.

Namun pada malam hari, ada dua taruna Akmil yang dibawa senior Praja IPDN dan dipukul. Alasannya dua taruna AKMIL itu foto-foto di area terlarang.

Sementara itu, Kepala Humas IPDN Bisri yang dikonfirmasi Media Online mengenai peristiwa ini belum bisa berkomentar. Sedang Kepala Bagian Pengasuhan Amrin yang dikonfirmasi hanya memberi jawa­ban singkat.

"Ini masih diproses. Nanti ya tele­pon lagi,"ujar Amrin yang mengaku tengah berkendara. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya