Berita

net

Nusantara

Pemerintah Harus Wujudkan 20 Persen APBN Untuk Pendidikan

SABTU, 28 NOVEMBER 2015 | 05:30 WIB | LAPORAN:

Anggaran 20 persen APBN untuk bidang pendidikan sesuai amanat konstitusi dinilai belum sepenuhnya dialokasikan. Karena itu, pemerintah diminta berani mewujudkan anggaran sebesar 20 persen murni untuk pendidikan, di luar gaji dan di luar anggaran kementerian dan lembaga kedinasan lain.

Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengatakan, secara keseluruhan anggaran pendidikan belum memenuhi tuntutan kewajiban 20 persen dari APBN karena masih tersebar pada 17 kementerian dan lembaga.  

"Pemerintah harus wujudkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen murni," ujarnya kepada redaksi di Jakarta, Sabtu (28/11).


Dia menjelaskan, saat ini DPR telah menyepakati APBN 2016 untuk Kemendikbud sebesar Rp 49,23 triliun atau turun 7,59 persen. Namun, pada 2016, anggaran untuk guru dan tenaga pendidik dianggarkan Rp 12.571,65 milyar atau naik 6,38 persen.

"Jika anggaran 20 persen APBN murni buat fungsi pendidikan artinya bangsa ini sedang menginvestasikan uangnya untuk masa depan yang lebih baik. Pendidikan itu investasi, jadi pemerintah dan DPR harus berani ambil terobosan," beber Fahira.

Senator Jakarta itu berharap, ke depan, pemerintah dapat memerhatikan nasib guru honorer terkait status kepagawaian serta standar minimal penghasilan guru honorer.

"Pemerintah juga harus punya inisiatif memperkuat organisasi profesi guru untuk mengadvokasi kepentingan guru, termasuk upaya melindungi guru dari politisasi," kata Fahira.

Ditambahkannya, harus ada keseimbangan perhatian yang sama terhadap pendidikan di bawah Kementerian Agama dengan yang di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Persoalan kurikulum di Indonesia juga harus segera diselesaikan agar tidak terjadi kurikulum ganda. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya