Berita

net

Nusantara

Pelayanan Air Bersih Di Indonesia Masih Buruk

KAMIS, 26 NOVEMBER 2015 | 05:40 WIB | LAPORAN:

Pelayanan air minum di Indonesia masih buruk dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara. Akibatnya masyarakat mengonsumsi air yang tidak layak.

Direktur Eksekutif Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia Subekti mengatakan, pelayanan yang buruk membuat akses air minum untuk masyarakat yang aman baru 68,8 persen pada 2015. Jumlah itu terdiri atas air minum perpipaan sebesar 25 persen dan non perpipaan 43,8 persen.

Adapun, kendala yang dihadapi pemerintah dalam pemenuhan akses air bersih untuk masyarakat diantaranya untuk air baku adalah komitmen kepala daerah atas layanan publik air, permasalahan regulasi, listrik serta masalah utang.


"Sumber daya manusia juga menjadi persoalan mendasar selain masalah kebocoran air dan pendanaan," ujarnya kepada redaksi, Kamis (26/11).

Menurut Subekti, berdasarkan RPJMN 2019, akses air minum ditargetkan aman 100 persen. Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah menghasilkan kebijakan pengelolaan sumber daya air untuk meningkatkan 27 juta sambungan pelanggan baru. Sementara saat ini PDAM baru memiliki 10 juta pelanggan dengan tingkat layanan sekitar 25 persen.

Dia memperkirakan, Indonesia akan mengalami kondisi krisis air dengan melihat dari ketersediaan air bersih melalui jumlah sungai yang mengalirkan air bersih. Sedangkan, cadangan air tanah atau green water di Indonesia hanya tersisa di dua tempat yakni Papua dan Kalimantan, padahal persediaan air tanah yang cukup akan mempertahankan kesuburan tanah serta penting menghindari bencana kekeringan.

"Pada 2025 sebanyak 321 juta penduduk akan kesulitan mendapatkan air bersih. Permintaan air bersih naik sebesar 1,33 kali, berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang kekurangan air," imbuhnya. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya