Berita

rizal ramli/net

Bisnis

Ini Taktik Freeport Bohongi Pejabat Indonesia

RABU, 25 NOVEMBER 2015 | 05:55 WIB | LAPORAN:

Perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia punya taktik jitu untuk terus mengeruk kekayaan alam. Seperti dengan membohongi pejabat terkait agar terus menyetujui perpanjangan kontrak karya.

Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli membeberkan praktik kotor PT Freeport Indonesia untuk terus bercokol di tanah Papua dengan mengeksplorasi kekayaan alamnya.

"Diiming-imingi (pejabatnya) bahwa kalau disetujui kontraknya akan berinvestasi 18 miliar dolar," ujarnya dalam diskusi Indonesia Lawyer Club (ILC) bertema 'Sudirman VS Novanto, Sinetron Perang Antar-Geng?' Selasa malam (24/11).


Padahal, ungkap Rizal, dana sebesar USD 18 miliar itu hanyalah capex atau biaya bisnis yang disisihkan dari keuntungan Freeport sebesar USD 6 miliar tiap tahun. Artinya, pemerintah Indonesia hanya kebagian sedikit dari keuntungan yang diambil perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

Cara kedua adalah menakut-nakuti pemerintah dengan mengancam menarik investasi yang nantinya bakal berdampak reputasi buruk Indonesia di mata dunia internasional.

"Padahal teman-teman lupa, ini (Freeport Indonesia) pemiliknya adalah perusahaan go public di Amerika Serikat. Kalau produksinya turun, reveneu-nya turun maka chairman-nya bakal diganti," bebernya.

Menurut Rizal, taktik tersebut digunakan banyak perusahaan asing untuk terus mempertahankan kontraknya di Indonesia, bukan saja dilakukan oleh Freeport. Hal yang sama juga terjadi pada perpanjangan kontrak karnya penambangan batu bara di Belitung, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.

"Teknik ini dipakai di setiap kontrak karya yang besar di Indonesia," jelas Rizal.

Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu memastikan bahwa praktik kontrak tambang dan migas selama ini melenceng dari aturan pasal 33 UUD 1945. Di mana, sumber daya alam di Tanah Air justru digadaikan kepada investor-investor asing.

"Nah kalau pejabatnya mentalnya inlander, kalau percaya dengan omongan orang asing begitu saja tanpa sikap kritis akan takut sekali kalau kontrak ini dihapuskan. Atau dia menggampangkan tang ngecek apa itu betul fresh money atau hanya capex yang dikumpulkan tiap tahun," tegas Rizal. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya