Berita

foto :net

Bisnis

Komisi VI Setuju Perampingan BUMN Asalkan...

SELASA, 24 NOVEMBER 2015 | 14:23 WIB | LAPORAN:

Komisi VI DPR mendukung rencana perampingan jumlah perusahaan BUMN dari 119 menjadi 85, namun dengan sejumlah catatan.

Menurut Wakil Ketua Komisi VI dari Fraksi Gerindra, Heri Gunawan, perampingan itu betul-betul ditujukan pertama, untuk efisiensi BUMN. Dengan jumlah yang lebih kecil, ia yakin BUMN bisa bersinergi dan fokus serta mampu menjalankan tugasnya sebagai agen pembangunan nasional.

Kedua, perampingan ditujukan untuk memperkuat core business yang ada. Saat ini, menurut dia, banyak BUMN yang core business-nya relatif mirip sehingga akan lebih efisien jika dikelola dalam satu manajemen.


Klasifikasi perampingan yang direncanakan sampai tahun 2020 itu bisa dilakukan berdasarkan sektor strategis, seperti infrastruktur, pangan, pembiayaan, konstruksi, pertambangan, permesinan, pertahanan, dan lain-lain. Fokus ketiga perampingan ditujukan untuk mencapai konsolidasi manajemen bisnis, aset, keuangan, dan ekonomi.

"Dengan begitu, BUMN kita bisa lebih tangguh dan berdaya saing. Bisa bersaing dengan perusahaan luar negeri," ujarnya.

Perampingan itu juga harus difokuskan pada anak-anak perusahaan BUMN yang makin tidak terkontrol dan beroperasi di luar core business-nya. Sehingga tidak terjadi ramping di atas, namun di bawahnya menggurita tanpa terkendali.

"Tentunya harus tetap menjaga atas keberadaan asset BUMN itu sendiri baik asset dalam bentuk kekayaan BUMN maupun asset human capitalnya," terangnya.

Terakhir yang tak kalah penting, lanjut dia, rencana perampingan ini harus disinergikan dengan peraturan dalam bentuk UU yang akan dan sedang dibahas masuk Prolegnas, terutama berkaitan perubahan UU 19/2003 tentang BUMN. Hal ini bertujuan agar BUMN benar-benar menjadi lokomotif pembangunan Indonesia secara lebih nyata.

"Kami berharap UU BUMN yang baru sudah selesai dan diundangkan guna tercapainya tujuan BUMN sebagai agen pembangunan nasional," imbuhnya.

Komisi VI, tambah dia, yang jelas akan mempertanyakan secara tegas mengenai roadmap dan bisnis plan Kementerian BUMN dalam rapat kerja yang segera digelar waktu dekat ini.[wid] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya