Berbagai upaya terus dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk menjaring peserta baru. Salah satunya dengan menggelar acara Fun Run di Bandung, Jawa Barat, kemarin.
Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Herdy Tristanto mengatakan, Fun Run yang dilakukan di 11 kota di Indonesia ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dan menjaring anggota baru. Salah satunya yang dilakukan di Bandung.
"Fun Run ini sebagai sosialisasi bagi masyarakat. Diantara peserta yang ikut, ada yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan ada yang belum. Sehingga diharapkan bagi peserta dapat menularkan kepada masyarakat yang belum menjadi peserta untuk tertarik mendaftarkan dirinya," jelasnya.
Herdy menjelaskan, jumlah angkatan kerja formal di Indonesia sebanyak 40 juta jiwa. Sementara pada sektor informal sebanyak 77 juta jiwa.
Dalam mengejar target jumlah peserta, lanjut Herdy, BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan upaya agar hingga tahun ini jumlah peserta melebihi 20 juta tenaga kerja.
"Secara nasional pada bulan Oktober hingga November, pesertanya sudah berjumlah 19,7 juta tenaga kerja. Untuk itu, hingga akhir tahun bulan Desember diharapkan bisa mencapai 21, 3 juta tenaga kerja," katanya.
Meskipun begitu, dia mengakui bahwa ada beberapa hambatan untuk mengejar target tersebut. "Memang tidak mudah untuk mencapai seluruh jumlah angkatan kerja. Sebab banyak faktor penghambatnya, salah satunya sektor ekonomi," ujarnya.
Namun, kata dia, dengan membaiknya perekonomian Indonesia diharapkan dapat diikuti dengan meningkatnya peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Selain menjaring peserta baru melalui sosialisasi, Herdy menegaskan, Fun Run di Bandung ini sebagai langkah menyiapkan atlet-atlet dari Jawa Barat untuk mengikuti PON 2016.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat, Diddi Siswadi menambahkan, bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Fabruari 2015, angkatan kerja di Jawa Barat berjumlah 22 juta. Sekitar sembilan juta bekerja di sektor formal, dan sekitar 10-11 juta di sektor informal.
"Pada sektor formal, ada 4,5 juta sudah menjadi peserta. Jadi sisanya ada sekitar 5 juta yang belum menjadi peserta. Sementara pada sektor informal, sekitar 10 juta tenaga kerja sedang diusahakan untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sisanya itu yang menjadi sasaran kami di Jawa Barat," ucapnya.
Asisten Daerah III Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi menilai, sosialisai masih perlu gencar dilakukan agar tenaga kerja banyak yang mendaftakan diri.
"Kami dari pemerintah mendorong agar tenaga kerja yang formal itu disarankan menjadi peserta. Namun, bagi tenaga kerja informal, maka BPJS Ketenagakerjaan harus terus melakukan sosialisai, karena manfaatnya yang sangat besar," katanya.
Dia menambahkan, sosialisasi tersebut perlu dilakukan, karena pekerja informal tidak memiliki ikatan dan regulasi. Untuk itu, lanjut dia, baik pemerintah atau BPJS Ketenagakerjaan harus membangun kesadaran bagi masyarakat.
[sam]