Berita

fahira idris

Belum Ada Terobosan Ahok Untuk Membuat Jakarta Ramah Anak Dan Perempuan

JUMAT, 20 NOVEMBER 2015 | 20:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Salah satu tantangan terbesar Jakarta adalah bisa berpredikat sebagai kota layak anak dan ramah terhadap perempuan. Untuk meraih tersebut, memang bukan pekerjaan mudah. Karena perlu proses, perencanaan yang matang, eksekusi yang tepat, dan waktu yang tidak singkat.

Demikian disampaikan anggota DPD RI asal Jakarta Fahira Idris dalam pernyataannya (Jumat, 20/11) menanggapi satu tahun Basuki T. Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta disarankan memulainya dari kebijakan-kebijakan yang  sederhana tetapi dampaknya langsung dapat dirasakan perempuan dan anak.


"Misalnya, libatkan anak-anak di Jakarta dalam setiap Musrenbang Daerah karena mereka punya hak untuk ikut menentukan wajah kota mereka sendiri, buat RT/RW siaga anak, beri sanksi tegas kepada pedagang rokok dan minuman beralkohol yang menjualnya ke anak-anak, larangan tegas pelajar membawa kendaraan bermotor, dan aturan lainnya," ujarnya.

Sementara itu, agar Jakarta bisa lebih ramah perempuan, aturan-aturan sederhana sebenarnya sudah bisa dilakukan.

Misalnya, di Jakarta tidak ada lagi papan reklame di semua jembatan penyeberangan karena akan menghalangi pandangan jika ada tindak kejahatan terhadap perempuan saat menyeberang di atasnya, atau yang paling mendesak saat ini adalah membuat sistem transportasi umum yang ramah perempuan sehingga kita tidak lagi mendengar ada perempuan diperkosa diangkot.

"Sayangnya, setahun ini, saya belum melihat ada terobosan, mulai dari regulasi hingga aksi. Syarat jadi kota layak anak dan ramah perempuan itu berat. Makanya harus dimulai dari sekarang dan bisa mulai dari hal-hal yang sederhana," tegasnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya