Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menerima kunjungan Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia, Peter Dutton, di kantornya, Gedung BPPT, Jakarta Pusat (Kamis, 19/11).
Menurut Rizal, pertemuan ini adalah kelanjutan dari kunjungan PM Australia, Malcolm Turnbull, ke Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut Rizal, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Turnbull sangat hangat, bahkan sampai berkunjung ke pusat perdagangan Tanah Abang. Pertemuan itu jadi awal hubungan yang lebih baik dengan Australia dalam berbagai bidang.
"Ini follow up PM Australia yang sudah keringatan hingga buka jas 'blusukan' di Tanah Abang. Tapi yang menarik adalah PM Australia datang dengan gaya Asia. Yang penting akrab dulu dan memang di antara keduanya klik. Jadi suasananya enak. Habis itu, dia kirim beberapa menterinya ke sini," kata Rizal usai pertemuan.
Ia mengatakan, dalam dua hari terakhir ada empat menteri dan pebisnis dari Australia yang datang ke Jakarta dan Yogyakarta. Sebetulnya malah lebih banyak lagi pejabat Australia yang mau datang, tetapi batal karena dibatasi.
"Ini menunjukkan
interest Australia untuk investasi perdagangan dan turisme itu sangat besar," kata mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu.
Rizal mengakui bahwa dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan para menteri asal negeri Kangguru itu, ada bahasan serius soal meningkatkan potensi turis dan pariwisata ke Indonesia.
"Karena target kami kan jumlah turis harus meningkat dalam lima tahun yang akan datang," tegas Rizal.
Dalam pertemuan itu hadir juga Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson; Menteri Imigrasi Untuk Regional Asia Tenggara, Annette Keenan; dan Penasihat Senior Kementerian Australia, Steve Ingram. Sementara Rizal didampingi Deputi I Bidang Kelautan dan Maritim Arief Havas Oegroseno.
[ald]