Berita

Bisnis

Rizal Ramli: Dalam Mengelola Migas, Lebih Pintar Dirjen Daripada Menterinya

KAMIS, 19 NOVEMBER 2015 | 13:21 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, kembali menyinggung kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said. Kali ini, Rizal menyebut Sudirman tidak paham bagaimana mengelola minyak dan gas (migas) nasional dengan cara inovatif.

Rizal mengungkapkan rencananya memanggil para direktur jenderal (dirjen) di Kementerian ESDM pada pekan depan, guna mendiskusikan pengurangan porsi negara atas hasil produksi migas. Rencana ini berkaitan harga ‎migas yang sedang alami penurunan, maka itu seharusnya ada insentif yang diberikan ke pengusaha produsen migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar tetap bertahan.

Menurut Rizal, saat ini negara mendapat bagian 85 persen dan KKKS 15 persen dari hasil produksi minyak. Sedangkan dari produksi gas, KKKS mendapat 30 persen negara dapat 70 persen.
 

 
"Caranya, pembagian production sharing harus fleksibel. Kalau sekarang misalnya 85 banding 15, kenapa enggak 80 banding 20 untuk sementara. Lebih bagus ada aktivitas, ada lapangan pekerjaan, proven reserve kita bertambah daripada tetap bermimpi 85 banding 15. Ini yang saya maksud berpikir out of the box," kata Rizal, saat acara diskusi di kawasan Darmawangsa,  Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/11).

‎Mantan Menko Perekonomian ini menyebut anjloknya harga minyak dunia juga mempengaruhi biaya kegiatan eksplorasi. Sebab, perusahaan minyak dan gas mengurangi kegiatan eksplorasi dan membuat perusahaan peralatan eksplorasi sepi peminat.

Dengan adanya insentif, lanjut mantan Komisaris Utama BNI itu, cadangan minyak nasional pun akan meningkat karena kegiatan eksplorasi terus dilakukan. Sehingga, pada saat harga minyak dunia kembali terkerek naik, maka cadangan minyak nasional sudah banyak.‎

"Oil and gas harganya turun, kondisi ini akan berlangsung 3-5 tahun mendatang. Artinya apa? Perusahan drilling eksplorasi harganya jatuh luar biasa," beber Rizal

Untuk itu, pihaknya akan segera memanggil para pejabat di lingkungan Kementerian ESDM guna membahas hal tersebut.

"Kalau menterinya enggak mau dateng, dari dulu saya undang enggak mau datang, enggak penting. Karena saya penting Dirjennya. Lebih ngerti Dirjen-nya daripada menterinya," lontar Rizal disambut tawa peserta. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya