Sebagai ujung tombak pengelolaan migas di tanah air. PT. Pertamina (Persero) harus mempunyai komitmen tinggi mengelola Migas dengan tepat dan benar, sesuai amanah dari UUD Dasar 1945 pasal 33‬.
Tata kelola migas di tanah air harus dipimpin oleh orang-orang yang tepat serta mempunyai kredibilitas di bidangnya," ujar Koordinator Jaringan BEM Nasional, Rachman Latuconsina, kepada wartawan (Selasa, 17/11).
Lanjut Rachman, ‪memberdayakan Pertamina sebagai BUMN yang mengelola migas di tanah air merupakan ide brilian. Pertamina hari ini harus kuat, effisien, dan memiliki peran dinamis di garis depan sektor migas Indonesia. Namun semua itu harus berbanding lurus dengan orang-orang yang ada di dalamnya, karena tanpa syarat itu maka impian tersebut akan menjadi wacana semata dan tidak bisa terimplementasi tepat.‬
‪"Kekecewaan publik akan menjadi bola salju yang sangat besar dan akhirnya akan berdampak menurunnya kepercayaan. Lihat saja kinerja sosok Direktur Pemasaran PT. Pertamina, Ahmad Bambang, yang kerap tidak tepat dalam mengambil sebuah kebijakan. Hal ini bisa menjadi blunder yang sangat fatal di tubuh Pertamina," katanya.
Menurut dia, publik kerap mengkritik Pertamina terkait kesalahan yang dilakukan sosok Ahmad Bambang. Puncaknya adalah ketika Pertamina melakukan kerja sama (MoU) dengan PT. Adaro dalam bidang Fuel Supply Agreement (FSA) dan Fuel Facilities Agreement (FFA).
"Jelas di sini Ahmad bambang tidak mempunyai kapasitas guna melakukan itu. Kesalahan wewenang dan prosedur bisa berdampak luas ke depannya," tegasnya.
‪Kemudian sosok Dwi Daryoto yang kini menjabat sebagai Direktur SDM PT. Pertamina (Persero). Dwi bukan sosok pejabat karir di Pertamina, diyakini tidak paham anatomi di tubuh Pertamina. Sosok Dwi Daryoto bukanlah orang yang tepat untuk duduk pada posisi strategis di Pertamina.‬
‪"Segera Presiden Jokowi melalui menteri BUMN memerintahkan agar Pertamina segera melakukan RUPS terkait tidak tepatnya orang-orang yang menduduki posisi strategis di Pertamina," pintanya.
‪Pihaknya juga menuntut KPK dan BPK segera masuk dan melakukan audit investigasi pada PT. Pertamina Trans Continental di era kepemimpinan Ahmad Bambang‬.
[ald]