Berita

foto:net

Bisnis

KNTI: Perlindungan Untuk Nelayan Lebih Baik Telat Daripada Tidak Sama Sekali

SELASA, 17 NOVEMBER 2015 | 13:55 WIB | LAPORAN:

Ada tiga indikator untuk menilai upaya pemerintah dalam menyejahterakan nelayan.

Pertama, memberikan keadilan terhadap lingkungan. Artinya, bisa dimanfaatkan oleh genarasi masa kini dan masa depan. Kedua, keadilan bagi konsumen. Ikan-ikan yang ditangkap harus dipastikan sehat bagi konsumen.

"Kedua indikator ini saya kira sudah cukup baik. Sudah banyak terobosan baru. Ketiga, yang paling minimalis yaitu keadilan bagi para pekerja di sektor perikanan," kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik di tengah kunjungan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli di Desa Karang Song, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (17/11).


Karenanya KNTI, kata Riza, menyambut baik bantuan BPJS Ketenagakerjaan yang diberikan pemerintah kepada nelayan.Dharapkan melalui terobosan ini transformasi perlindungan kepada nelayan ke depannya semakin dijamin oleh negara.

"Ya lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Intinya, pemerintah tidak boleh membeda-bedakan antara pekerja di darat dan di laut. Karena peran nelayan juga cukup banyak misalnya dalam pemenuhan pasokan pangan, menjaga tradisi dan kedaulatan bangsa, dan lain sebagainya," paparnya

Menurut Riza, skema menyejahterakan nelayan ini tidak boleh diperjualbelikan dan harus menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Sekitar 13 juta rakyat yang bekerja langsung dalam sektor perikanan ini harus bisa mendapatkan akses BPJS Ketenagakerjaan ini," tegasnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya