Berita

Bisnis

Banteng Senayan: Pengadaan Heli di Kemenhub Tidak Efesien‎

JUMAT, 13 NOVEMBER 2015 | 19:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pengadaan helikopter dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapat protes DPR RI. Pasalnya, penggunaan alat transportasi tersebut dinilai belum dibutuhkan.

Seharusnya, menurut anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umar Hadi, Kementerian yang dikomandoi Menteri Ignasius Jonan‎ itu lebih banyak memesan kapal ketimbang Heli. Sebab, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut Kemenhub yang memesan heli, akan lebih banyak menggunakan kapal.

"Makanya dalam rangka pengadaan helikopter ini lebih baik pesan kapal saja," ujar politisi PDI Perjuangan ini saat dihubungi wartawan, Jumat (13/11).


Yoseph memaparkan, Kemenhub tidak efisien dalam menggunakan anggarannya. Menurutnya, jika Kemenhub ingin menggunakan heli, bisa meminjamnya ke lembaga lain, seperti Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri.

"Kalau helikopter bisa memberitahukan Kemenhan koordinasi ada pencurian laut, ikan di laut, bajak laut, angkatan laut juga bisa minta tolong," kata Yoseph.

Ia menambahkan jika semua kementerian dan lembaga 'bernafsu' membeli helikopter, akan ada banyak pengadaan yang membuang-buang uang negara.

"Kalau masing-masing membeli, disana beli, disini beli enggak efektif," tukas Yoseph.

Diketahui, Kemenhub telah melelang paket satu helikopter di Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai dengan nilai harga paket sebesar Rp 267.728.876.500. Selain itu dua unit helikopter bersayap putar dengan Flight Inspection System (Console Aviionics) di Direktorat Kalibrasi Kelayakan Udara dengan nilai harga sekitar Rp 500 miliar.

Direktur CBA Uchok Sky Khadafi mengatakan tiga helikopter yang akan dilelang bernilai total sebesar Rp 767,7 miliar. Dari pengawasan yang dilakukannya atas dokumen lelang, Uchok mengaku banyak menemukan pelanggaran atas peraturan pemerintah dengan konsekwensi dapat merugikan negara.

"Pihak yang diundang Kementerian Perhubungan untuk lelang pengadaan helikopter bukan dari kalangan pabrik pesawat helikopter,‎"ungkapnya. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya