Berita

ilustrasi/net

Pilkada Serentak Momentum Bumikan Nawacita di Daerah

KAMIS, 12 NOVEMBER 2015 | 01:01 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Pilkada Serentak 2015 merupakan momentum untuk memperbaiki kualitas demokrasi lokal dan menguatkan otonomi daerah. Selain itu, Pilkada serentak merupakan momentum membangun sinergi pusat-daerah

"Pilkada serentak pertama dalam sejarah Indonesia akan dilangsungkan pada 9 Desember 2015 di 269 daerah. Ini bukan hanya momentum untuk memperbaiki demokrasi lokal dan menguatkan otonomi daerah, tetapi juga momentum untuk membangun sinergi pusat-daerah," kata Boni Hargen dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 12/11).

Menurut Boni, saat ini dia dengan sejumlah ahli tengah meneliti perkembangan pilkada di beberapa daerah. Menurut dia, salah satu yang menarik perhatian adalah pemilihan gubernur Sulawesi Utara. Di wilayah ini terjadi perdebatan menarik antarpasangan calon tentang implementasi Trisakti dan Nawacita di tingkat daerah.
"Pasangan Olly Dondokambey-Seven Kandow mengangkat tema ini sebagai topik besar dari gagasan politik mereka. Namun, ide ini ditantang oleh pasangan Beni Mamoto-David Bobihoe dan Maya Rumantir-Glen Kairupan dengan alasan bahwa cakupan daerah lebih sempit dari negara sehingga ide itu seperti menaruh taplak besar di atas meja kecil," ujarnya.

"Pasangan Olly Dondokambey-Seven Kandow mengangkat tema ini sebagai topik besar dari gagasan politik mereka. Namun, ide ini ditantang oleh pasangan Beni Mamoto-David Bobihoe dan Maya Rumantir-Glen Kairupan dengan alasan bahwa cakupan daerah lebih sempit dari negara sehingga ide itu seperti menaruh taplak besar di atas meja kecil," ujarnya.

Lepas dari itu, menurutnya gagasan Olly jelas tepat konteks. Otonomi daerah tidak bermaksud membangun lokalisme tetapi bagaimana membangun daerah dengan kekhasan lokal dalam kerangka dan semangat nasional.

"Gagasan Olly Dondokambey yang ingin membangun sinergi pemerintah pusat dan daerah dengan menyatukan roh dari pembangunan melalui Trisakti dan Nawacita adalah terobosan yang bisa mengatasi kebuntuan hubungan pusat-daerah selama ini," demikian Boni. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya