Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Kurtubi: Auditor yang Dipakai Pertamina Tidak Kredibel

SELASA, 10 NOVEMBER 2015 | 21:36 WIB | LAPORAN:

‎RMOL. Tidak adanya kerugian negara dalam audit forensik Pertamina Energy Trading Limited (Petral) anak usaha dari PT Pertamina (Persero) diherankan sejumlah kalangan. DPR RI salah satunya.

‎Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi menegaskan, jika memang tidak ada kerugian negara, maka auditor yang digunakan oleh Pertamina tidak kredibel.‎

"Mestinya kerugian negara dengan adanya mafia migas bisa dihitung karena terbukti dari hasil audit, mafia bisa mengatur tender dan harga," kata Kurtubi saat dikontak, Selasa (10/11).


‎Pernyataan Menteri ESDM, Sudirman Said yang menyebut hanya Pihak Ketiga sebagai dalang mafia, juga dikritik Kurtubi. Menurutnya, tidak mungkin dalang bergerak sendiri tanpa bantuan internal Pertamina atau Pemerintah.‎

"Audit tidak perlu dilihat untuk ditujukan kepada seseorang (pihak ketiga)," tegas dia.

‎Sebelumnya, dia juga menyebut bahwa audit forensik Petral tahun 2012 sampai 2014 bisa dijadikan sample untuk mengungkap Mafia Migas di tahun-tahun sebelum 2012 bahkan lebih jauh ke belakang.

‎Sementara pihak PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa audit Forensik terhadap Petral Group yang dilaksanakan oleh auditor independen telah tuntas dilaksanakan dan akan ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan dalam kegiatan pengadaan minyak dan produk minyak oleh perusahaan.

‎Pertamina menyebutkan audit tersebut tidak menghitung kerugian negara yang ditimbulkan akibat penyimpangan-penyimpangan yang ada. Bahkan Direktur Utama Pertamina menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memvonis ataupun mengungkapkan nama yang terlibat dalam hasil temuan di dalam audit forensik.

‎Audit forensik, masih kata dia, hanya melakukan audit terhadap aktivitas bisnis di dalam Petral. Untuk penentuan pihak-pihak terlibat dalam proses bisnis yang berpotensi memicu kerugian, dirinya menyerahkan pada penegak hukum. [sam]‎

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya