Berita

Singgah di Pabrik Gula Lamongan, Kapsul Waktu Disambut Hangat Jajaran BKPM

SENIN, 09 NOVEMBER 2015 | 20:21 WIB | LAPORAN:

Ekspedisi kapsul waktu, tabung yang menyimpan harapan masyarakat Indonesia dari berbagai latarbelakang suku, agama, jender, usia  maupun strata sosial menyinggahi kota Lamongan, Jawa-Timur.

Disambut meriah di pabrik gula, Lamongan, ekspedisi kapsul waktu itu akan berkeliling ke 34 Propinsi dan menyebrangi 15 selat untuk kemudian dimonumenkan di kota Merauke, Papua. Kapsul waktu ini akan dibuka 70 tahun kemudian atau tepatnya di tahun 2085 dimana masyarakat saat itu akan mengetahui apa saja  aspirasi masyarakat Indonesia di tahun 2015.

"Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 yang merupakan  Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Pembaruan Kebangsaan Indonesia merupakan sebuah gagasan yang dituangkan  menunjukkan harapan pembangunan jauh menembus lintas waktu dan diharapkan dinikmati dan dilihat oleh generasi selanjutnya 70 tahun akan datang," kata Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Franky Sibarani dalam sambutan di Pabrik Gula Kebun Tebu Mas (KTM), Senin (9/11) di Lamongan, Jatim.


PT KTM adalah pabrik gula yang dibangun Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) dengan investasi 390 juta dolar AS atau Rp 5 triliun. Nantinya, pabrik ini akan mulai beroperasi dengan produksi 10 ribu ton/tahun di tahun 2016. Adapun total keseluruhan produksi di tahun-tahun selanjutnya mencapai kapasitas 200 ribu-300 ribu ton gula berbasis tebu setiap tahun.

"Pabrik ini akan jadi revolusi gula nasional. Membangun atau sukseskan swasembada gula nasional yang digagas Pak Jokowi," kata Direktur Operasional PT KTM Agus Susanto.

Ditambahkannya, pabrik ini bermitra dengan lebih dari tiga ribu petani dengan 18 ribu hektar pertanian tebu.

"Kita lakukan terobosan kerjasama transparan, beli putus. Dengan harga beli ke petani saat ini Rp 820 ribu/ton dengan rendemen 10,5 persen," terangnya.

Pabrik ini, lanjut Agus, akan berdayakan petani dengan membantu penyuluhan melalui ahli tebu. Para petani yang dibina meliputi Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik dan Blitar.

Dalam kapsul waktu, PT KTM menyelipkan Panca mimpi diantaranya ingin mengulang Indonesia digjaya pengekspor gula seperti di tahun 1938. Kerjasama berkelanjutan dan produktif dengan  petani tebu, jadi petani andal, profesional dan sejahtera. Bersama pemerintah dan masyarakat petani menjadi produsen berkualitas.

Sementara itu Deputy bidang perencanaan penanaman modal BKPM Tamba Hutapea mengatakan,
Petani, investor dan produsen tebu ini wujudkan gerakan revolusi mental, kejujuran mulai dari timbang smp pembayaran dengan beli putus.

Selain itu, akan tingkatkan semangat petani dan memacu efektivitas produktivitas gula nasional dan jatim. Program swasembada gula nasional. Putra-putri nasional mewarnai industri gula.

Dia juga mengungkapkan, ekspedisi kapsul waktu  tersebut ada 19 kapsul kecil. Didalam kapsul tersebut terdapat harapan, mimpi dan angan-angan generasi penerus bangsa. Nantinya kapsul tersebut akan disimpan di Museum  di Merauke dan baru akan dibuka di tahun 2085,” katanya.

Tamba menilai sebagai suatu gagasan konsep kapsul ini sangat penting karena mengajarkan masyarakat terutama anak-anak sebagai generasi penerus bangsa mengenai perlunya memiliki harapan dan optimisme di masa depan.

"Dengan memiliki harapan dan optimisme di masa depan, anak-anak akan berupaya dan berusaha mewujudkan harapan-harapan positif tersebut," pungkasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya